Tanjung (ANTARA) - Obyek wisata Danau Walet di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berada persis di perbatasan Desa Muang dan Desa Teratau yang terbentuk secara alami sejak 1980.
Karena itu pengelolaan wisata Danau Walet yang berada sekitar 60 kilometer dari Kota Tanjung kolaborasi dua desa ini.
"Lokasi wisata Danau Walet memang di Desa Muang namun sebagian masuk wilayah Desa Taratau karena itu kita kelola bersama," jelas Kepala Desa Teratau Sugianoor di Tabalong, Minggu.
Baca juga: OJK Kalimantan: Desa wisata di Balangan perlu didukung
Sugianoor yang tergabung dalam Pokdarwis Desa Taratau mengatakan wisata alam ini mulai dikembangkan dan diresmikan kembali oleh Bupati Tabalong pada 14 Februari 2023.
Sejumlah wahana juga tersedia mulai flying fox dengan tarif Rp15 ribu, bebek engkol Rp30 ribu, perahu kayu Rp20 ribu hingga wahana keliling danau dengan klotok Rp5 ribu per orang.
Tak heran jika kini wisata Danau Walet mulai menarik perhatian masyarakat lokal maupun luar Tabalong sebagai destinasi wisata yang murah meriah.
Sugianoor yakin dengan kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan kebersamaan untuk pengembangan wisata Danau Walet mengingat posisi Kabupaten Tabalong yang berbatasan dengan IKN.
Baca juga: Podcast: Sinergitas Geopark Meratus diakui dunia
Salah satu pengelola wisata Danau Walet Abrar Anas mengakui jumlah kunjungan bisa mencapai ratusan khususnya akhir pekan atau waktu libur.
“Biasanya hari libur pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang dengan banyak pilihan wahana yang tersedia," jelas Abrar.
Abrar juga mengatakan, untuk retribusi pengunjung termasuk parkir dan masuk ke lokasi wisata digunakan untuk membayar honor pengelola wisata Danau Walet serta fee kepada pemilik lahan.
Sebagai salah satu binaan PT Adaro Indonesia melalui program CSR kini wisata Danau Walet dilengkapi fasilitas pendukung bagi pengunjung seperti kafe, aula pertemuan, musholla, Gazebo, toilet umum dan camping ground.
"Sejumlah bangunan atau fasilitas pendukung merupakan bantuan dari Adaro,” tambahnya.
Sementara itu Kabid Pariwisata Disporapar Tabalong Rustiana Rezekiah mengatakan Danau Walet merupakan salah satu kawasan wisata yang dikelola Pokdarwis atau kelompok sadar wisata
Tercatat ada 28 Pokdarwis yang terlibat dalam pengelolaan kawasan wisata di Kabupaten Tabalong dan 22 kelompok mendapat dana stimulan dari Pemkab Tabalong Rp500 ribu per bulan
"Pengembangan wisata di Tabalong selain melibatkan Pokdarwis juga didukung dana CSR Adaro," jelasnya
Baca juga: Pulau Curiak dilengkapi ecolodge dukung wisata bekantan di situs Geopark Meratus