Marabahan (ANTARA) - Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan menggelar Sosialisasi Internet Sehat dan Aman ke sekolah-sekolah di daerah tersebut.
"Tujuan sosialisasi internet sehat dan aman ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman menggunakan internet kepada siswa SMAN 1 Tabunganen," ujar Wieke Nur’aeni selaku narasumber dari Diskominfo Batola dalam diaran pers diterima, Jum'at.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan manfaat internet dan resiko serta bahaya modus kejahatan digital yang menyertainya.
“Internet memberikan kemudahan dan kecepatan dalam berbagi informasi, berkomunikasi dan kemudahan sebagai pelajar dalam mencari referensi khususnya untuk keperluan pendidikan," terangnya.
Bagi yang berstatus masih pelajar, pintanya, manfaatkan akses internet untuk mendukung prestasi untuk meraih cita-cita.
Dia menambahkan, internet juga memiliki sisi efek negatif diantaranya, hadirnya beragam penipuan, pencurian indentitas, cyberbullying, bahkan perjudian berkedok game online dan pornografi.
Untuk menghindari sisi negatif tersebut, papar dia, siswa harus diberikan bekal pengetahuan ketika akses internet agar bisa membentengi diri dan menjaga privasi diri.
“Diluar sana berbagai kedok penipuan dan kejahatan mengintai kita semua, oleh karena itu tidak semua informasi yang beredar di internet juga adalah benar. Lakukan pengecekan ulang dan kenali sumber informasi tersebut agar terhindar dari Hoax lakukanlah saring sebelum sharing”, tambah Wieke.
Sejalan dengan kecepatan transaksi informasi dan telekomunikasi melalui jaringan internet , sebut dia, berdasarkan data APJII di tahun 2023 mencatat pengguna internet di Indonesia berjumlah 215,63 juta.
"Besarnya pemanfaatan internetpun terjadi di mana saja, bahkan sampai di desa," tutupnya.
Wakil Kepala SMAN 1 Tabunganen Eko Sudiyanto saat membuka sosialisasi menghimbau kepada siswa dan siswi agar menyimak dengan baik dan dapat lebih pandai memanfaaatkan internet.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan edukasi stunting kepada siswa di SMAN 1 Tabunganen yang menjadi bagian dari tugas penyebaran informasi publik oleh Diskominfo Batola untuk melahirkan generasi sehat tanpa stunting.
Dalam kesempatan itu Wieke daru Diskominfo Batola juga menyampaikan materi stunting is a cyclical process artinya, stunting adalah sebuah siklus yang berproses.
“Anak stunting akan menjadi anak yang kurang cerdas sehingga diprediksi akan berpendidikan rendah, jika berpendidikan rendah, maka anak stunting ketika dewasa akan mendapatkan upah rendah," terangnya.
Upah yang rendah, papar dia, akan membuat seseorang tidak mampu memenuhi diri dan keluarganya dengan makanan yang bernutrisi cukup.
"Ketika tidak mampu membeli makanan tersebut, wanita yang hamil akan kekurangan nutrisi serta balitanya," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemikakan, melalui edukasi yang diberikan siswa diharapkan mampu memahami, bahwa untuk melahirkan generasi sehat harus dimulai dari diri sendiri dan kesiapannya.
Prioritas anak lulus SMA, sambung dia, terdiri dari tiga K, yakni, kerja, kuliah atau kawin.
"Sosialisasi dilaksanakan Diskominfo Batola kepada anak SMA merupakan upaya untuk mencegah lahirnya generasi stunting dengan memberi edukasi cegah stunting sejak pasangan usia subur dan mencegah stunting pada masa kehamilan," demikinan tutupnya.