Tanjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabalong mengembangkan pasar agribisnis di Desa Kembang Kuning Kecamatan Haruai sebagai kawasan agrowisata dengan menyediakan aneka sayur, buah dan tanaman hortikultura lainnya karena dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan daerah Tabalong sangat strategis karena berjarak 200 kilometer dari IKN Kalimantan Timur.
Baca juga: Tekan inflasi, Pemkab Tabalong subsidi bawang merah dan putih
"Kita ingin pasar agribisnis sebagai outlet lumbung pangan dan dikembangkan sebagai kawasan agrowisata guna mendukung kawasan penyangga IKN," kata Anang saat meninjau kawasan agribisnis di Desa Kembang Kuning, Tabalong, Senin.
Pasar agribisnis yang dibangun sejak Nopember 2021 ini secara bertahap akan menjadi kawasan agrowisata termasuk pembebasan lahan di sebelah kawasan ini.
Bagi Anang, pasar agribisnis yang berada di pinggir jalan raya di lahan seluas 1,3 hektare berpotensi besar dijadikan sebagai "outlet" pangan Kalimantan Selatan.
Baca juga: ARUS MUDIK - TPID Tabalong pantau harga sembako di Pasar Wayau
"Tidak mungkin orang Kaltim yang memerlukan beras akan langsung datang ke Kabupaten Banjar, atau yang perlu jeruk datang ke Kabupaten Barito Kuala. Pasti warga ibu kota baru akan datang ke Tabalong daerah terdekat atau perbatasan," tutur Anang.
Ia pun meminta para petani tetap yakin yang dilakukan Pemkab Tabalong untuk meningkatkan kesejahteraan dan optimis pasar agribisnis bisa berfungsi segera.
Selain meninjau kawasan agrobisnis, Anang Syakhfiani juga menyerahkan bantuan 10.000 bibit Cabai Tiung Tanjung dan sarana produksi (Saprodi) bagi petani.
Baca juga: ARUS MUDIK- Kapolres Tabalong pantau harga kebutuhan pokok ke Pasar Tanjung
Sementara itu, untuk mendukung terwujudnya kawasan agrowisata di Desa Kembang Kuning akan dibangun embung di sekitar pasar agribisnis.
Sementara itu, Anggota DPRD Tabalong Mursalin mengungkapkan anggaran pembangunan embung di Desa Kembang Kuning akan dialokasikan pada APBD perubahan 2023.
Pada 2023, pembangunan Embung Jaro juga telah dimulai yang diperkirakan mampu mengairi daerah irigasi seluas 1.016 hektare dengan daya tampung air baku sekitar 346.000 meter kubik.
Baca juga: Pemkab Tabalong hidupkan Pusat Kuliner melalui pasar ramadhan