Semarang, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah mendorong sejumlah destinasi wisata unggulan di Indonesia yaitu 10 Bali baru sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).
"10 Bali baru ini merupakan kawasan untuk pariwisata. Beberapa di antaranya Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Mandalika, dan Morotai ini sudah menjadi KEK untuk meningkatkan potensi ekonomi," kata Asisten Deputi Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Agus Priyono di Semarang, Jumat.
Secara keseluruhan, yang masuk ke dalam 10 Bali baru ini adalah Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sulawesi Utara, dan Morotai Maluku Utara.
Untuk diketahui, ada empat kriteria untuk menentukan 10 Bali baru, yaitu kesiapan infrastruktur, destinasi tersebut merupakan ikon, destinasi tersebut perlu revitalisasi, dan potensi investasi.
Agus mengatakan, salah satu konsep yang diangkat untuk menjadikan destinasi wisata tersebut sebagai KEK adalah menerapkan "single destination single management".
"Untuk diketahui, Dana Toba CEO ada tujuh. Masing-masing kabupaten mau mengelola Toba sehingga tidak jadi," katanya.
Dengan diterapkannya "single destination single management" diharapkan pengelolaan destinasi wisata unggulan di Indonesia akan semakin baik.
"Ke depan seluruhnya akan didorong menjadi KEK. Dengan menjadi KEK, akan ada banyak insentif yang dapat dinikmati di antaranya kemudahan pajak, pembebasan pajak penghasilan untuk barang yang masuk, dan perizinan terpadu," katanya.
Sementara itu, pihaknya juga terus meningkatkan sisi pelayanan di masing-masing destinasi tersebut. Dari sisi destinasi yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas atau fasilitas. Sedangkan dari sisi pemasaran, pihaknya terus memperkuat penjualan dan "branding".
"Dari sisi 'branding' kami mengangkat 'Wonderful Indonesia', ini sudah cukup kuat. Sisi yang perlu lebih ditingkatkan yaitu penjualan," katanya.
Untuk meningkatkan daya saing, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan kelengkapan sertifikasi usaha dan sertifikasi kompetensi.
"Pada dasarnya dari sisi masyarakat, industri, dan SNI harus berjalan bersamaan," katanya./f