Kandangan (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan sosialisasi Gerakan Revolusi Hijau, yang diikuti para camat dan kepala desa se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
"Kami sangat mengapresiasi Bupati HSS beserta jajaran, yang selama ini telah bekerja dan bekerjasama dengan pihaknya secara maksimal dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan," kata Kadishut Kalsel, Hj. Fatimatuzzahra, dalam keterangan, di Kandangan, Selasa.
Dijelaskan Fatimatuzzahra, dalam beberapa tahun ini luasan dan penyebaran lahan kritis di Kalsel sudah berkurang sangat signifikan, dan bersyukur penurunan terbesar luasan lahan kritis itu adanya di daerah HSS.
Baca juga: Pemkab HSS wajibkan perusahaan bina satu desa dukung Proklim dan Adipura
Pihaknya meminta agar semua pihak merasa mempunyai kewajiban menanam serta memelihara pohon, dan juga turut meminimalisir terjadinya karhutla, mengurangi perambahan hutan dan alih fungsi lahan dengan gerakan revolusi hijau ini.
Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan gerakan revolusi hijau ini merupakan kegiatan yang penting dan strategis, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
"Kita tentu akan mendukung penuh gerakan revolusi hijau yang diadakan oleh Dishut Kalsel, untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian berbagai pihak terhadap lingkungan," ucap Fikry.
Baca juga: Kota Kandangan HSS kembali raih anugerah Adipura
Kemudian, Fikry berpesan kepada para camat dan kepala desa agar bisa memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, yakni dengan menyampaikan apa yang dibutuhkan di masing-masing kecamatan dan desa.
Memanfaatkan program Gerakan Revolusi Hijau, sebagai potensi sangat besar dikembangkan, yang mempunyai lahan memungkinkan untuk membuat Bumdes agar menghasilkan jangka panjang, bibit sudah tersedia gratis, dan diantar ke titik-titik lahan langsung.
"Setelah kegiatan ini, kita melalui Dispera KPLH akan menjadwalkan kembali untuk melaksanakan kegiatan penanaman pohon di titik-titik yang membutuhkan," ujar Fikry.