Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Komandan Resimen Militer 101 Antasari, Kalimantan Selatan Kolonel Yanuar Aidil mengatakan, Komando Distrik Militer 1009 Pelaihari mengembangkan temuan pupuk cair sebagai pupuk alternatif bagi petani dalam mengmbangkan usahatani.
"Terobosan baru dari Kodim 1009 Pelaihari menemukan pembuatan pupuk cair tersebut tentunya dapat digunakan petani di Tanah Laut untuk mengantisipasi ketersediaan pupuk organik," ujar Komandan Resimen MIliter 101 Antasari Kolonel Yanuar Aidil, di Pelaihari, Selasa (10/5).
Menurut dia, proses pembuatan pupuk cair tersebut sudah bekerjasama dengan para akademisi di Kabupaten Tanah Laut dalam pengembangannya.
Diutarakannya, Bupati Tanah Laut dan Dandim 1009 Pelaihari mengharapkan percontohan pembuatan pupuk cair tersebut dibangun di seluruh kelompok tani yang ada di masing-masing desa di Tanah Laut.
Dijelaskannya, biaya pengembangan pembuatan pupuk cair tersebut berkisar sebesar Rp35 juta, dan keberadaannya sangat sederhana sekali.
Kedepan, sebut dia, percontohan pembuatan pupuk cair tersebut dapat dikembangkan di setiap desa untuk menunjang kebutuhan pangan di Kalimantan Selatan.
Pengembangan pembuatan pupuk cair tersebut merupakan terobosan baru, sebut dia, karena tidak ada dikembangkan di Kodim seluruh wilayah Indonesia, kecuali Kodim 1009 Pelaihari.
Lebih lanjut dia mengemukakan, berkaitan dengan temuan pupuk cair tersebut pihaknya sudah berkonsultasi dengan perwakilan Kementerian Pertanian RI agar temuan tersebut dites terlebih dulu di Bogor.
Sehingga, ucap dia, nantinya dalam Rakoropsus tingkat nasional dapat disosialisasikan ke seluruh Dandim di selutruh Indonesia.
Kemudian, terang dia, hasil temuan pupuk cair tersebut kedepannya dapat diaplikasikan di seluruh Kodim di seluruh Indonesia.
"Temuan pupuk cair tersebut kedepannya akan kita dipatenkan," demikian tegasnya.