Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bertekad menjadi terdepnn dalam kepemimpinan khilafah Islamiyah bila nanti mendapat amanah umat Islam atau ketika kaum Muslim berhasil kembali menegakkan khilafah untuk mewujudkan Islam rahmatan lil `alamiin.
Ketua Lajnah Tsaqafiyah Dewan Pimpinan Daerah (DPD I HTI Kalimantan Selatan Muhammad Taufik NT mengemukan itu pada Muktamar Tokoh Umat (MTU), ujar Humas organisasi tingkat provinsi tersebut, H Hidayatul Akbar di Banjarmasin, Senin.
Menanggapi pertanyaan peserta MTU tersebut, Taufik menjawab dengan sebuah perumpamaan sederhana, �Apakah kita mau disuruh mengemudikan mobil, yang arahnya sudah diatur untuk menuju jurang?�
Ketika MTU di Hotel Roditha Banjarmasin, Minggu lalu dan saat sisi dialog, seorang peserta menanyakan, apakah sudah ada HTI menyiapkan anggota yang menjadi gubernur dan bupati atau wali kota?
Ketua Lajnah Tsaqafiyah HTI Kalsel itu mengutip sejarah sikap Rasulullah Muhammad saw ketika pemannya Abu Thalib (perwakilan masyarakat Quraisy) menawarkan kekuasaan.
Beginda Rasulullah saw pun menjawab : "Demi Allah, wahai pamanku, seandainya mereka mampu meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan dakwah ini, sekali-kali aku tidak akan meninggalkannya, hingga Allah memenangkanku atau aku binasa karenanya.�
Bertolak dari sikap Rasulullah saw tersebut, dia menyatakan, HTI tidak akan pernah mau mengikuti pemilihan kepala daerah atau pilkada, selama sistem pemerintahan Indonesia masih demokrasi kapitalisme.
"Karena HTI menganggap demokrasi kapitalisme bertentangan dengan ide dasar perjuangan HTI, yang menginginkan penerapan syariat Islam secara totalitas," tegasnya.
"Apalagi sikap tersebut juga untuk meneladani Rasulullah SAW, yang menolak penyerahan kekuasaan kaum jahiliyah, karena harus meninggalkan dakwah Islamiyah," demikian M Taufik.
Sementara itu, juru bicara HTI Kalsel Hidayatul Akbar SE menyatakan organisasinya tak akan kabur atau mundur dalam berjuang menegkkan khilafah Islam rahmatan lil `alamiin.
"Kami tidak akan kabur atau pun mundur, kami akan terus maju, dan bahkan siap menjadi pemimpin umat. Karena kami sudah memulai perjuangan ini, maka kami bertekad menuntaskannya." ujarnya.
Pada MTU di "kota seribu sungai" Banjarmasin 24 April 2016 Banjarmasin itu hadir sekitar 500 orang tokoh umat dari berbagai kabupaten/kota di Kalsel.