Kandangan (ANTARA) - Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, Efran, menyampaikan prediksi untuk kunjungan wisata Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) akan melonjak, bisa mencapai 12 hingga 15 ribu pengunjung.
Ia mengatakan, persiapan untuk itu maka pihaknya salah satunya dengan mengoperasikan posko gabungan, di mana telah diawali dengan apel gabungan pasukan Polres HSS.
"Untuk di daerah, kita dari Disporapar HSS karena ada obyek wisata, tentu ini menjadi agenda penting yang kita lakukan," katanya, saat memberikan keterangan di Kandangan, Kamis (22/12) lalu.
Dijelaskan dia, setiap tahun menjadi rutinitas bersama untuk persiapan siapkan posko gabungan, khususnya di Kecamatan Loksado seperti biasa diintensifkan menghadapi nataru.
Baca juga: 440 goweser ikuti Tour De Loksado 2022
Apalagi saat ini pandemi COVID-19 mereda, maka masyarakat pasti antusias ke obyek wisata, seperti sudah ada masyarakat yang melakukan persiapan wisata di Tanuhi, yang tanggung jawab pemerintah daerah itu sudah penuh untuk penginapannya.
Pihaknya akan memberikan informasi yang maksimal, berkaitan dengan peningkatan kewaspadaan, terutama yang mandi di kolam, agar anak-anak ketika mandi diperhatikan keselamatannya.
"Begitupun kita juga koordinasi dengan stakeholder terkait, yakni Dinas PUTR agar siap siagakan peralatan karena musim di hujan akhir tahun, masih ada potensi longsor," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan jumlah petugas di obek wisata untuk memantau, hal ini juga upaya dalam menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: 35 tim sudah mendaftar di Festival Loksado
Menurut dia, di tahun 2021 kemarin kunjungan wisata mencapai delapan ribu,maka wajar di tahun ini diprediksi dan diyakini meningkat menjadi 12 hingga 15 ribu kunjungan ke HSS.
"Tempat kita terbatas, kami imbau masyarakat harus bisa untuk mengatur waktu, supaya tidak numpuk di sana semua, seperti di Air Terjun Haratai dan Pemandian Air Panas Tanuhi yang menjadi spot unggulan kita," katanya.
Khusus di Tanuhi, ada pengawasan untuk antisipasi untuk petugas dan papan informasi, namun karena jumlah petugas juga terbatas, pihaknya mengimbau agar orang tuanya menjaga keamanan dan keselamatan anak dan keluarganya.