Batulicin (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menggelar pelatihan pengelolaan sampah lingkungan berbasis "Eco Enzyme" atau proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik.
"Pelatihan pemerintah daerah menggandeng Pusat Studi Eco Enzyme Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebagai pemateri," kata Sekretaris DLH Tanah Bumbu Halidi, di Batulicin Senin.
Ia mengtakan, DLH juga mengundang perwakilan dari desa yang menjadi Kampung Iklim, Sekolah Adiwiyata dari jenjang SD, SMP dan SMA serta kelompok swadaya masyarakat yang mengelola tempat pengumpulan sampah terpadu reduce, reuse, recycle (3R).
Pada periode 2021, sampah di Tanah Bumbu yang dihasilkan dari rumah tangga mencapai 60 ribu ton lebih, dengan komposisi 50 persen adalah sampah organik.
Upaya pengurangan sampah hingga saat ini masih dianggap belum maksimal, karenanya perlu ditingkatkan peran dari seluruh pihak agar upaya pengelolaan sampah dapat maksimal.
"Salah satunya dengan mendorong pengelolaan sampah secara terpadu 3R dari mulai sumber awalnya, sehingga tempat pemrosesan akhir," jelasnya.
Menurut dia, pengelolaan sampah organik secara tuntas di tempat apabila digulirkan secara terpadu bisa menyelesaikan permasalahan sampah dari sumbernya, hingga pada akhirnya mampu mendukung tercapainya kondisi lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman.
Kerja sama dan sinergi dari semua pihak, baik itu pemerintah daerah, dunia pendidikan, maupun perusahaan swasta seperti pelatihan itu merupakan bukti bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama.
“Harapannya ke depan, dengan banyaknya pihak yang mengimplementasikan pengelolaan sampah berbasis Eco Enzyme, maka sampah akan berkurang," pungkasnya.