Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz H Saiful Anshary mengajak atau mengingatkan kaum Muslim agar memaknai takdir yang merupakan rukun iman keenam secara benar.
Ajakan itu saat mengisi pengajian tauhid atau keimanan di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, usai shalat Subuh Ahad (14/8/22).
Ia mengatakan, segala sesuatu kejadian, termasuk pada diri manusia, merupakan takdir dari Allah Subhanahu WaTaala.
"Namun sebagai seorang Muslim dalam hidup dan kehidupan harus ada usaha dan ikhtiar. Tidak semata-mata bergantung pada takdir Allah," ujarnya
"Takdir itu ada yang mutlak tidak berubah, tapi ada pula yang bisa berubah atas kehendak serta kekuasaan Allah juga," lanjutnya.
Sebagai contoh sederhana mati itu takdir Allah yang mutlak, tapi bagaimana orang memandu mayat tersebut merupakan takdir yang bisa berubah.
Contoh lain, seseorang yang mau kaya tetapi tanpa usaha dan ikhtiar, ini merupakan suatu pemaknaan takdir yang tidak benar.
"Usaha dan ikhtiar tersebut tentunya harus sesuai tuntunan Allah, bukan dengan cara membeli Nalo dan bersemedi ke tempat-tempat yang tak benar secara Islami," ujarnya.
"Lain halnya seseorang yang bersuami atau beristri dengan orang kaya, dan seorang kaya yang mendapatkan warisan kekayaan," lanjutnya.
Ia menambahkan, salah satu upaya untuk mendapatkan kekayaan dengan cara menuntut ilmu atau menghadiri pengajian majelis taklim seperti ceramah sesudah shalat Subuh.
"Karena Allah menjanjikan bagi orang yang menuntut ilmu selain derajatnya akan meningkat, juga mendapat kemurahan rezeki," demikian Saiful Anshary.
Saiful Anshary mengisi pengajian rutin di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin tiap bulan pekan kedua subuh Ahad.