Kandangan (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hulu Sungai Selatan melakukan asistensi pembentukan CSIRT (Computer Security Incident Response Team), di aula dinas setempat.
Asistensi dibuka Kepala Dinas Diskominfo HSS, Hj. Rahmawaty dengan mendatangkan dua narasumber dari Diskominfo Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), M. Noor Ikhwanadi dan Abdul Hafizh.
"Laporan BSSN pada 2021 terhitung ada 1.6 miliar lebih terjadinya anomali trafik, dan di antaranya terdapat 1.097 kasus yang terjadi pada pemerintah daerah," kata Rahmawaty, Rabu (29/6).
Baca juga: Kejari HSS berikan penyuluhan hukum
Dijelaskan dia, ini merupakan hal yang merugikan yang akan berdampak pada pelayanan, penurunan reputasi dan tingkat kepercayaan masyarakat.
Mengantisipasi hal tersebut, Diskominfo HSS melalui Bidang Persandian dan Statistik dalam rencana kerjanya di tahun 2023 mendatang, akan membentuk CSIRT dan sejalan dalam mendukung pelaksanaannya hari ini digelar asistensi pembentukan CSIRT.
CSIRT merupakan organisasi yang bertanggung jawab menerima, meninjau, dan menanggapi laporan insiden keamanan cyber CSIRT, bertujuan mencegah serangan anomali cyber yang semakin masif dengan motif beragam.
Baca juga: Penyuluhan Kejaksaan untuk pendampingan hukum
"Hal ini sudah kita wacanakan sejak 2021, mudah-mudahan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana," katanya.
Kepala Seksi Layanan Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Kalsel, M. Noor Ikhwanadi, mengatakan mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah awal dari pembentukan CSIRT.
Pihaknya berharap, asistensi dapat menyamakan mindset karena CSIRT ini bukan hanya dilaksanakan oleh satu sektor, sebagaimana diketahui CSIRT ini merupakan operasi yang berarti bukan hanya sekadar satu bidang tapi harus diikuti secara menyeluruh.