Bandung (ANTARA) - Pelatih Persib Robert Alberts menyebut hasil imbang yang diraih timya ketika menghadapi Bali United dalam turnamen Piala Presiden 2022 itu salah satunya karena minim aliran bola yang baik.
Selama laga berjalan, ia mengaku lebih banyak melihat para pemain dari kedua tim hanya berebut bola saja. Padahal, ia berharap kedua tim bisa menunjukkan kualitas dalam permainan sepak bola.
"Kita harapkan, yang ditampilkan oleh kedua belah tim itu sangat bagus, bermain mengalirkan bola, dan bermain dengan bagus juga, tapi kita tidak melihat itu," kata Robert saat konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu malam.
Menurutnya, para pemain Persib mendapat sangat banyak peluang yang tak bisa dimaksimalkan menjadi gol. Terlebih lagi, Bali United bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah yang diberikan kepada Eber Bessa.
"Sekali lagi, ini turnamen pramusim, kita punya waktu tiga pekan untuk mempersiapkan pertandingan ini," kata Robert.
Selain itu, ia juga menyayangkan banyaknya momen pemberhentian jalannya laga. Sehingga permainan sepak bola dengan aliran bola, menurutnya tidak banyak terlihat.
Adapun pemberhentian laga itu salah satunya diakibatkan adanya sejumlah suar yang dinyalakan oleh oknum suporter di tribun utara. Momen tersebut terjadi sekitar menit ke-80 setelah David Da Silva mencetak gol untuk Persib.
Senada dengan pelatih, Bek Persib Ahmad Jufrianto pun menyayangkan adanya pemberhentian laga. Namun dengan hasil imbang tersebut, ia berharap laga ke depannya bisa menorehkan hasil yang lebih baik lagi.
"Saya sebagai pemain, ingin mendapat poin, tapi yang penting hasil akhir, kami ingin ke depannya mendapatkan hasil yang lebih baik," kata pria yang akrab disapa Jupe itu.
Laga Persib Bandung kontra Bali United berakhir dengan skor imbang 1-1. Bali mencetak gol pada menit ke-2 melalui kaki Novri Setiawan, sedangkan Persib mencetak gol dari tendangan bebas David da Silva di menit ke-79.
Berita sebelumnya, Persib Bandung tetap menjaga kondisi pemain seiring dengan penundaan laga melawan PSM Makassar yang sedianya berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu petang.
Sebagai pengganti pertandingan, Pangeran Biru berlatih di area hotel sebagai upaya agar pemain bisa tetap merasakan momen duel dalam sebuah pertandingan.
Pelatih Fisik Persib Yaya Sunarya mengatakan latihan ini sebagai upaya menjaga kondisi pemain tetap baik.
"Setelah pertandingan ditunda, tim pelatih berdiskusi dan sore ini menggelar latihan memanfaatkan area (terbuka) dan tempat fitnes," kata dia dalam laman klub, Kamis.
Baca juga: Bali United kandaskan perlawanan Persita
"Satu tim berlatih melakukan aktivitas strength dan aerobic di thread mill dan satu grup lainnya berlatih dengan menggunakan bola seperti situasi gim 2 lawan 1 atau 3 lawan 2," jelas dia.
Yaya menjelaskan Persib menggelar latihan dalam intesitas menengah agar bobotnya bisa serupa dengan pertandingan berdurasi 90 menit.
"Program latihan dibuat dengan intensitas medium dan volume satu jam. Kami modifikasi latihan disesuaikan dengan pertandingan hari ini," jelasnya.
Tim pelatih juga sudah menyiapkan program latihan untuk pertandingan selanjutnya melawan Bhayangkara FC yang akan digelar 6 Februari mendatang.
Baca juga: Persib Bandung berhasil imbang keempat setelah ditahan PSM 1-1
"Kami punya waktu tiga hari sebelum pertandingan melawan Bhayangkara FC nanti. Artinya, besok kami akan latihan pagi, begitu juga lusa di hari berikutnya sampai offisial training di tempat atau lapangan yang normal," pungkas Yaya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menunda laga Liga 1 antara PSM dan Persib yang seharusnya digelar Rabu tadi di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, karena COVID-19.
Direktur Operasional LIB Sudjarno menyebut bahwa pertandingan itu ditunda lantaran kasus COVID-19 di kalangan pemain membuat Persib hanya memiliki 13 nama yang siap berlaga.
Sementara untuk tiga laga lain pada hari yang sama, yakni PSS versus Persik, Persita melawan Borneo dan PSIS menghadapi Persebaya tetap digelar sesuai rencana.