Kotabaru,(AntaranewsKalsel) - Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta Dinas Kesehatan setempat untuk fokus dalam menangani serangan penyakit Demam Brdarah Dengue (DBD) yang telah merenggut tiga korban meninggal dunia.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotabaru Denny Hendro Kurnianto, di Kotabaru, Sabtu mengatakan, dari pengamatan yang dilakukannya terhadap kejadian DBD di "Bumi Saijaan" mendapati fakta yang menghawatirkan, bukan hanya pasien yang positif terkena DBD tapi bahkan menelan korban jiwa.
"Data yang kami terima, per tahun 2016 hingga pertengahan Januari ini, sedikitnya terdapat 59 pasien positif terserang DBD, dan tiga orang meninggal dunia yang rata-rata masih anak-anak," kata Denny.
Periode 2015 terdapat 104 kasus atau pasien yang positif terkena DBD, namun dari jumlah tersebut terdapat satu korban jiwa (meninggal).
Masih menurut Denny, melihat dari keberadaan pasien DBD saat ini, tersebar di Kecamatan Kelumpang Hulu, Kelumpang Hilir, Pulau Laut Utara dan Sungai Durian. Artinya, tidak terfokus pada satu kawasan saja, tapi sudah menyebar di beberapa daerah.
Dari kondsi tersebut, legislatif menilai sudah menjadi satu kejadian yang luar biasa yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, oleh karenanya pelru dilakukan langkah konkret SKPD terkait bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menanggulanginya.
"Bersamaan itu, kami juga mengapresiasi kepada jajaran Dinas Kesehatan yang terus secara intens melakukan pencegahan dan penanggulangan, diantaranya penyemprotan atau fogging ke daerah-daerah yang dinilai rawan menyebarnya nyamuk penyebab DBD," ujar Denny.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, hasil koordinasi lapangan dengan jajaran dinas kesehatan, diketahui tim telah menugaskan penyemprotan fogging di sejumlah daerah, seperti yang hari ini berlangsungdi Kecamatan Pulau Laut Utara dan Kecamatan Kelumpang Selatan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru drg Cipta Waspada belum bisa dikonfirmasi karena yang bersangkutan sedang berada di Banjarmasin dalam rangka perjalanan tugas, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, terdengar nada tidak aktif.
Di tempat terpisah, Muhammad (46) warga Jl Pangeran Diponegoro Kotabaru sangat gembira dengan dilaksanakannya penyemprotan fogging ke rumah-rumah warga termasuk rumah miliknya. Karena selama ini khawatir penyebaran nyamuk penyebab DBD masih berkeliaran di sekitar rumah warga.
"Alhamdulillah pemerintah tanggap terhadap kejadian DBD yang menakutkan itu, dengan menyemprot atau fogging di rumah-rumah warga, setidaknya memberi ketenangan bagi kami bahwa nyamuk DBD tidak ada lagi di lingkungan kami," ujarnya.