Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar petani di Kalimantan Selatan selama Desember 2015 mengalami penurunan dibanding NTP pada bulan sebelumnya.
"Penurunan itu disebabkan indeks harga yang diterima petani lebih kecil," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalsel Ari Dwi Prasetyo di Kota Banjarbaru, Sabtu.
Indeks harga yang diterima petani, kata dia, mengalami penaikan lebih kecil daripada harga yang dibayar petani sehingga menyebabkan nilai tukar petani (NTP) turun.
Ia menyebutkan NTP Kalsel pada bulan Desember tercatat 99,03 atau turun 0,41 persen dibanding NTP November dengan nilai harga diterima petani 0,41 persen dan indeks harga dibayar naik 0,83 persen.
Dilihat dari subsektor, subsektor hortikultura mengalami penurunan NTP sebesar 1,66 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 2,26 persen; subsektor perikanan turun 0,64 persen; subsektor tanaman pangan mengalami penaikan sebesar 0,75 persen; dan subsektor peternakan naik 0,27 persen.
Pada bulan Desember 2015, kata dia, terjadi inflasi di perdesaan Kalsel sebesar 1,04 persen akibat naiknya indeks harga pada subkelompok bahan pangan 1,89 persen.
Subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,80 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,12 persen, subkelompok kesehatan mengalami penaikan sebesar 0,09 persen.
Kenaikan juga dialami subsektor pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang naik sebesar 0,43 persen dan subkelompok transportasi dan komunikasi baik 0,06 persen.
Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Kalsel pada bulan Desember 2015 sebesar 105,27 atau mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen jika dibanding NTUP pada bulan sebelumnya.
Secara nasional, lanjut dia, Provinsi Sumatra Utara mengalami penaikan NTP tertinggi 1,09 persen, sebaliknya Provinsi Bangka Belitung turun TNP tertinggi 0,98 persen.
Nilai Tukar Petani Kalsel Desember Turun
Senin, 11 Januari 2016 7:49 WIB