Banjarmasin (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Dewi Damayanti Said SE MM mengharapkan, generasi kini dan mendatang penduduk provinsinya agar peduli terhadap budaya Banua dan kearifan lokal.
Harapan itulah yang mendorong keinginan "Srikandi" Partai Golkar tersebut menyosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Budaya Banua dan Kearifan Lokal di Kalsel, ujarnya melalui WA, Selasa (10/5/22).
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu berkeyakinan, bila semua pihak atau generasi kini dan mendatang sama-sama memperhatikan/peduli terhadap budaya Banua dan kearifan lokal keadaan provinsinya yang sudah kondusif akan tetap terjaga.
"Terlebih misalnya bagi penduduk pendatang dengan mempedulikan budaya Banua dan kearifan lokal akan terwujud kerukunan atau kebersamaan dalam membangun daerah tempat tinggal bersama," ujarnya.
"Kalau boleh kita pinjam peribahasa 'di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung' sebagai pendatang. Insya Allah kehidupan kita akan aman dan tentram, serta keadaan yang sudah kondusif tetap terjaga," lanjutnya.
Anggota Komisi I DPRD Kalsel yang juga Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) provinsi setempat itu menambahkan, Perda 4/2017 salah satu pedoman dasar bagi penduduk provinsinya dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi sosial.
"Perda 4/2017 antara lain juga mengatur bagaimana warga masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan, terutama upaya melestarikan budaya Banua dan kearifan lokal agar jangan sampai punah," ujarnya.
"Budaya asing yang sangat beragam belakangan semakin merebak seiring kemajuan teknologi global belum tentu membuat daerah kondusif. Padahal keadaan kondusif itu penting untuk kemajuan pembangunan," demikian Dewi Damayanti Said.
Sosialisasi Perda (Sosper) 4/2017 yang berlangsung di Rumah Makan Pawon Tlogo Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola) pada Senin (9/5/22) menghadirkan narasumber Dino Sirajuddin, MEd dan Dra Dahliani dengan moderator M Rian Zulfikar SE MSc.
Pada kesempatan itu, kedua narasumber tersebut juga menegaskan arti penting kepedulian terhadap budaya Banua dan kearifan lokal dalam konteks mewujudkan kebersamaan atau kegotongroyongan.
Sedangkan peserta Sosper tersebut kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang berbekal intelektualitas dari STIKIP PGRI Banjarmasin, Poltek Hasnur, Poliban, STIA Bina Banua dan STIMI.
Generasi kini dan mendatang diharapkan peduli budaya Banua dan kearifan lokal
Selasa, 10 Mei 2022 8:34 WIB