Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Swedia Volvo Cars pada hari Senin (28/2) waktu setempat mengatakan akan menangguhkan pengiriman mobil ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut, menyusul sanksi atas invasi Moskow ke Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang diberikan melalui email, sebagaimana dilaporkan Reuters, perusahaan mengatakan telah membuat keputusan karena "potensi risiko yang terkait dengan materi perdagangan dengan Rusia, termasuk sanksi yang dikenakan oleh UE dan AS."
"Volvo Cars tidak akan mengirimkan mobil apa pun ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata perusahaan itu.
Seorang juru bicara Volvo mengatakan produsen mobil mengekspor kendaraan ke Rusia dari pabrik di Swedia, China, dan Amerika Serikat.
Volvo menjual sekitar 9.000 mobil di Rusia pada tahun 2021, berdasarkan data industri.
Baca juga: Qualcomm pasok chip untuk Volvo, Honda dan Renault
Sebelumnya, pembuat truk Swedia AB Volvo mengatakan telah menghentikan semua produksi dan penjualannya di Rusia karena krisis Ukraina. Baca selengkapnya
Pembuat truk Jerman Daimler Truck juga mengatakan akan membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia dengan segera, termasuk kerjasama dengan pembuat truk Rusia Kamaz.
Pekan lalu beberapa perusahaan, termasuk Volkswagen dan Renault dan pembuat ban Nokian Tires menguraikan rencana untuk menutup atau mengalihkan operasi manufaktur menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Volvo menikmati pemulihan, penjualan kuartal pertama naik 40 persen