Tanjung (ANTARA) - Hari Peduli Sampah Nasional tahun ini memiliki tema "Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim" jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong Rowi Rawatianice.
Rowi ingin mengingatkan para pihak terkait mulai tingkat desa, kecamatan maupun swasta pentingnya kepedulian akan sampah yang dihasilkan setiap tahunnya.
"Tak hanya kelola sampah, kurangi emisi, membangun program kampung iklim juga wujud kepedulian kita terhadap lingkungan," ungkap Rowi dalam rapat koordinasi proklim, Selasa (2/2).
Di hadapan para peserta rakor Rowi juga menyampaikan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tiap 21 Februari untuk mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, Provinsi Jawa Barat.
"Pada peristiwa Leuwigajah ini sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa," ungkap Rowi.
Selanjutnya peristiwa tragis ini diharapkan bisa membuka hati para pihak termasuk di Kabupaten Tabalong untuk bisa mendukung progran kampung iklim dimana salah satu komponen mitigasinya berupa pengelolaan sampah serta limbah padat dan cair.
Dalam pemaparannya Rowi menyampaikan tahun lalu satu desa dan dua kelurahan mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Masing-masing berupa tropi Proklim kategori utama untuk Desa Nalui Kecamatan Jaro dan sertifikat proklim utama Kelurahan Sulingan dan Desa Tanta Kecamatan Tanta.
"Tahun lalu ada tujuh desa/kelurahan yang sudah melaksanakan program kampung iklim," jelasnya.
Selanjutnya tahun ini Dinas LH setempat menargetkan 32 desa bisa mengikuti program kampung iklim menyusul telah terbentuk tim pembina dan pendampingan lokasi baru.
Dalam SK Bupati Tabalong Nomor 188.45/47/2022 ditetapkan dua lokasi proklim lestari yakni Desa Jaro Kecamatan Jaro dan Desa Kambitin Raya Kecamatan Tanjung beserta 20 desa binaan.
Termasuk 10 desa yang masuk lokasi baru pelaksanaan proklim yakni Desa Mangkusip, Desa Wayau, Desa Manduin, Desa Halangan, Desa Masingai 1, Desa Suput, Desa Ribang, Desa Kasiau Raya, Desa Telaga Itar dan Desa Sei Anyar.
Wakil Bupati Tabalong Mawardi meminta untuk membangun proklim di 'Bumi Saraba Kawa' ini perlu dukungan pihak swasta maupun aparat desa hingga kecamatan.
"Para kepala desa maupun camat bisa punya komitmen untuk bisa mewukudkan kampung iklim di wilayahnya masing-masing," jelas Mawardi.
Sebelumnya dukungan dana CSR untuk program kampung iklim diberikan PT Adaro Indonesia untuk Desa Jaro dan PT Pamapersada Nusantara di Desa Kambitin Raya masing-masing Rp35 juta.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tabalong Erwan Mardani soal perlunya bangun komitmen bersama dan berharap satu kecamatan minimal ada satu desa proklim.