Banjarmasin (ANTARA) - COVID-19 varian baru bernama Omicron dinyatakan terdeteksi telah masuk di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan sesuai hasil sample yang dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes Kemenkes RI.
"Dari 17 sampel yang dikirimkan Dinkes Kalsel ke Litbangkes, 9 positif omicron dan 3 di antaranya adalah warga Banjarmasin. Jadi kami akui, saat ini di Kota Banjarmasin sudah ada varian Omicron," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, sample yang menyatakan warga Kota Banjarmasin terdeteksi Omicron tersebut diambil beberapa hari lalu, di mana dua orang yang terpapar itu sempat dirawat di rumah sakit.
"Jadi yang tiga dinyatakan terpapar COVID-19 Omicron itu sudah sembuh, namun tentunya orang-orang yang terpapar COVID-19 saat ini diduga banyak yang kena Omicron pula," ucap pria yang kini menjabat Asisten 1 Sekdakot Banjarmasin tersebut.
Ini berdasarkan kurva penularan yang begitu cepat hingga kasus COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Kalsel ini naik signifikan, diduga karena Omicron.
"Memang dari kasus yang terpapar Omicron ini sudah kami lakukan tracking dan semua kontak eratnya dilakukan swab antigen dan hasilnya negatif semua. Jadi, kami sudah berupaya memblok penularan ini," ungkapnya.
Namun dari laporan Dinkes Kalsel pada hari ini, kenaikan kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin menembus angka 273 kasus, hingga kasus COVID-19 aktif di Kota Banjarmasin saat ini mencapai 1.147.
Tingginya kasus COVID-19 harian di Kota Banjarmasin ini tidak diimbangi angka kesembuhan, hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 26 orang.
Machli Riyadi mengatakan, dengan makin meledaknya kasus COVID-19 di kotanya ini, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat akan makin diketatkan.
"Kita minta masyarakat terus waspada, tingkatkan penerapan protokol kesehatan, jangan lengah," ujarnya.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga digencarkan, khususnya bagi warga lanjut usia yang masih 50 persen terealisasi dari target sasaran sebanyak 45 ribu.
"Kalau untuk masyarakat umum capaian target vaksinasi COVID-19 sudah 83 persen lebih dari total target sasaran sebanyak 711 orang," ujarnya.