Tanjung (ANTARA) - Keindahan alam di Desa Nalui Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Hamparan sawah serta saluran irigasi di kanan-kiri jalan dengan latar belakang pegunungan sungguh menyejukkan mata.
Desa yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Tanjung kini memiliki wahana berkuda dan memanah.
Menuju wahana sendiri hanya sekitar dua kilometer dari Pasar Jaro dan terletak di pinggir jalan desa yang sudah beraspal.
Belum lama beroperasi wahana berkuda dengan nama El Foursan Stable Jaro mulai menarik perhatian para pengunjung yang ingin menikmati panorama persawahan Desa Nalui.
Salah satunya Nunuy (35) wisatawan asal Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah terlihat antusias untuk bisa menunggang kuda yang khusus didatangkan dari Pulau Jawa.
Meski hari terasa terik karena waktu menunjukkan pukul 13.00 wita tak menyurutkan keinginan wanita berjilbab ini mencoba berkuda.
Dengan tarif masuk wahana Rp10 ribu per orang dan biaya berkuda Rp65 ribu untuk tiga kali putaran bukan persoalan bagi Nunuy.
"Saya tertarik olahraga berkuda karena sesuai sunah rasul," ungkapnya.
Setelah membayar karcis masuk ia pun tak ragu lagi naik ke punggung kuda dengan bantuan tangga kayu yang disiapkan petugas wahana.
Dengan langkah pelan kuda didampingi petugas wahana mulai membawa Nunuy mengelilingi arena berbentuk lingkaran.
Baru satu putaran rupanya Nunuy tak puas hanya berkuda di dalam wahana yang dikelilingi pagar setinggi dua meter lebih.
Ia pun meminta petugas wahana menggiring kuda berjalan di sekitar areal persawahan di luar wahana.
Tak terlihat raut takut atau tegang diwajahnya dan ia pun meminta rekannya mengabadikan dirinya saat berkuda dengan latar belakang hamparan sawah dan pegunungan sekitar wahana.
Di wahana yang dibuka sejak akhir 2021 ini milik Ustadz Miftahul Rahman melalui Yayasan Dalail Hairat Community Indonesia-Malaysia.
Saat ini ada empat ekor kuda yang bisa digunakan pengunjung dengan pengawasan tiga petugas wahana dan satu perawat kuda.
Tarif berkuda ungkap Rudiansyah salah satu petugas wahana bervariasi Rp50 ribu sampai Rp100 ribu tergantung ukuran kudanya.
"Kuda paling besar kita kenakan tarif Rp100 ribu per orang untuk tiga putaran," jelasnya.
Untuk perawatan kudanya pun pengelola wahana khusus mendatangkan Agus asal kota Bima, Nusa Tenggara Barat.
Agus dipercaya merawat kuda juga mengatur kebutuhan makan termasuk mencegah kuda mengalami penyakit kolik atau sakit perut.
"Tiap hari makanannya campuran rumput banta dan dedak," ucap Agus.
Untuk kebutuhan rumput pihak pengelola menyiapkan lahan khusus di belakang wahana untuk budidaya rumput banta.
Kehadiran wahana ini pun jadi alternatif wisata warga Tabalong maupun luar 'Bumi Saraba Kawa" untuk mengisi liburan bersama teman maupun keluarga.
Nikmati sensasi berkuda di Jaro Kabupaten Tabalong
Selasa, 1 Februari 2022 18:47 WIB