Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi menyampaikan kasus COVID-19 di kotanya meningkat, namun bukan karena varian baru Omicron.
"Ada peningkatan kasus COVID-19 beberapa hari terakhir ini, tapi belum ada indikasi kasus Omicron," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, peningkatan kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin terjadi pada 2 hari ini, hingga sebanyak 14 kasus, sehingga totalnya 21 kasus aktif tertanggal 26 Januari 2022.
"Pada hari Selasa nambah 8 kasus, pada Rabu kemarin nambah 6 kasus, moga hari ini tidak nambah lagi," tuturnya.
Menurut dia, adanya penambahan kasus COVID-19 baru di kota ini dimulai sejak 19 Januari 2022, namun hanya nambah satu atau dua kasus, setelah sebelumnya lama tidak ada.
"Jadi saat ini kita laporkan sebanyak 19 orang isolasi mandiri dan hanya 2 orang yang dirawat di RS," ujarnya.
Machli Riyadi menyampaikan, dengan adanya kenaikan kasus baru COVID-19 ini, total kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin sebanyak 15.633, di mana yang sudah sembuh sebanyak 15.060 orang dan meninggal dunia sebanyak 552 orang.
"Persentase angka kesembuhan dari COVID-19 di Kota Banjarmasin sebesar 96,35 persen," ucapnya.
Dengan terjadinya kenaikan kasus COVID-19 ini, Machli Riyadi meminta masyarakat untuk makin meningkat kewaspadaan, makin disiplin protokol kesehatan.
"Jangan sampai kendor, lengah, semua waspada," ujarnya.
Dia pun meminta bagi warga yang belum bervaksin untuk segeranya bervaksin.
Saat ini program vaksinasi COVID-19 di Kota Banjarmasin sudah mencapai 80 persen lebih dari target sasaran sebanyak 711 ribu jiwa.