Barabai (ANTARA) - Akibat banjir yang sebulan lebih menggenangi desa Pahalatan Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), transportasi ke sana cuma bisa menggunakan jukung, karena ketinggian air mencapai satu meter lebih.
Bupati HST H Aulia Oktafiandi bersama jajaran Dinas terkait saat menyalurkan bantuan juga terpaksa berjalan kaki menelusuri genangan air menuju lokasi, karena jukung yang digunakan memuat bahan bantuan, Rabu.
Kepala Dinsos PPKBPP dan PA Wahyudi Rahmad menyampaikan jumlah bantuan sembako yang disalurkan berupa bahan pokok diantaranya beras sebanyak 800 kg, minyak goreng 18 liter, air mineral 25 dos, mie instan 150 dos, cemilan/roti 15 kotak dan 1 plastik, gula pasir 150 kg serta pampers/pembalut 7 plastik.
"Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati dan teknis pembagiannya diserahkan ke pihak desa atau pembakal Pahalatan untuk dibagikan langsung ke warga terdampak banjir lainnya," ucapnya.
Pambakal Desa Pahalatan Junaidi menerangkan, satu bulan lebih air menggenangi desanya dengan ketinggian air dari sepinggang hingga sedada orang dewasa
Menurutnya, Desa Pahalatan dihuni oleh 384 KK dan 966 jiwa. Sebanyak 102 rumah masih terendam banjir. "Aktivitas masyarakat saat ini sangat sulit, akses darat terputus," katanya.
Ia pun berharap bantuan terus dapat disalurkan kepada warga di desanya, karena untuk saat ini warga sulit untuk bekerja.
Baca juga: Pemprov Kalsel siapkan program penanaman daerah tangkapan air HST
Baca juga: Pemprov Kalsel dukung pembangunan embung atasi banjir HST
Baca juga: DLH Kalsel siapkan empat aksi atasi banjir HST
Transportasi ke Desa Pahalatan yang masih banjir hanya bisa menggunakan jukung
Sabtu, 18 Desember 2021 13:26 WIB