Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung pembangunan embung untuk mengatasi banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang sejak beberapa tahun terakhir selalu terjadi.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin di Barabai, Rabu, mengatakan untuk membantu Pemkab HST dalam membebaskan lahan pembangunan embung, Pemprov Kalsel telah menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar dari APBD Kalsel 2022.
"Sudah kita masukkan dalam anggaran pembebasan lahan embung sebesar Rp15 miliar pada tahun 2022," katanya.
Pembangunan embung tersebut, sebagai langkah jangka pendek yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi banjir yang selalu terjadi di HST.
"Saat ini pemerintah sedang melakukan proses pembebasan lahan di lokasi embung tersebut," katanya.
Muhidin mengungkapkan permasalahan banjir di HST harus ditangani dengan serius, karena selama tahun 2021 saja, wilayah ini sudah empat kali dilanda banjir besar, yaitu satu kali pada awal tahun 2021 dan tiga kali pada bulan November 2021.
"Bayangkan tidak ada di daerah lain tiga kali banjir, ini yang perlu kita tangani serius," katanya.
Ia menyebutkan alasan pihaknya memilih untuk membangun embung ketimbang bendungan, dikarenakan pembuatan bendungan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama, yang diperkirakan untuk saat ini pemerintah pusat, mungkin tidak akan menyetujuinya.
"Jadi sambil menunggu persetujuan pembangunan bendungan, untuk pembangunan jangka pendek, dibangun dulu embung, sehingga banjir bisa diatasi lebih cepat," katanya.
Selain pembuatan embung, pemerintah juga melakukan normalisasi sungai dengan membersihkan sampah sisa banjir, mengingat tumpukan sampah tersebut mengganggu kelancaran arus air, sehingga mengurangi kemampuan daya tampung sungai.
"Ada sekitar tiga kilometer tumpukan sampah di Sungai Barabai, itu yang menghambat arus air," katanya.
Muhidin melanjutkan, pihaknya juga akan mendukung pemerintah Kabupaten HST, untuk melakukan pelebaran ruas jalan dari Kayu Bawang hingga Pantai Hambawang Timur, sebagai akses alternatif jika jalan utama yang melintasi Kota Barabai terisolasi.
Sementara Bupati HST, Aulia Oktaviandi, menyampaikan rasa terimakasih atas kedatangan Wagub Kalsel, Muhidin, dalam rapat teknis yang membahas tentang hasil kajian dan rekomendasi teknis kaji cepat banjir pada daerah tangkapan air ( DTA) Barabai dan rekomendasi kajian pengamatan lingkungan ( Environment safeguard) berbasis ekoregion pada sub DAS Batang Alai serta pemberian informasi bencana banjir di wilayah HST, yang dilaksanakan di Aula Gedung Kantor Bupati HST di Barabai.
Menurutnya, kedatangan Wagub Muhidin, yang mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam rapat teknis ini, merupakan bentuk keseriusan pemerintah provinsi dalam penanganan banjir di HST.
Aulia, mengharapkan langkah langkah penanganan banjir yang disampaikan oleh wgub di rapat teknis tersebut dapat di backup oleh politik anggaran, dan pihaknya akan selalu mendukung untuk teknisnya, agar dapat terealisasi dalam waktu dekat
“Kami menilai butuh langkah langkah cepat, karena disitu akan langsung kita kerjakan, jangan sampai terlalu lam kita menunggu, sehingga masyarakat tidak bisa melihat hasilnya”
Selain Wagub Kalsel, Muhidin dan Bupati HST, Aulia Oktaviandi, rapat teknis ini juga di ikuti oleh Forkopimda HST, Kepala Bapeda Kalsel, Kadis Lingkungan Hidup (DLH) kalsel, Kadis Kehutanan Kalsel, Kadis Perkim Kalsel, BPBD kalsel, dan instansi terkait lainnya.
Rapat teknis ini juga di ikuti secara virtual oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) RI, tim dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), yang menyampaikan hasil kajiannya.