Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyampaikan, terjadinya banjir rob di daerah Ibu Kota Provinsi Kalsel ini karena ketinggian air sungai mencapai 2,6 meter.
"Normalnya itu kan ketinggian air sungai di daerah kita, khususnya sungai Martapura sekirar 1,9 meter hingga 2,1 merer, dampaknya tidak terasa seperti ini," ujar Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dis-PUPR) Kota Banjarmasin Hizbulwathoni di Banjarmasin, Jumat.
Namun sekarang ini, papar dia, karena dipicu air pasang tinggi hingga ketinggian air sungai induk di kota ini, yakni, sungai Martapura mencapai 2,6 meter, terjadilah banjir rob yang cukup besar melanda.
"Hingga genangan di mana-mana saat ini, khususnya di saerah pinggiran sungai Martapura" papar Thony, panggilan akrabnya.
Menurut dia, kondisi saat ini sama halnya dengan awal tahun tadi atau pada pertengahan bulan Januari 2021, di mana fenomena La-Nina hingga menyebabkan air pasang laut tinggi, masuk ke sungai-sungai di kota ini.
"Untungnya intensitas hujan tidak terlalu tinggi menyertainya, hingga tidak terjadi banjir sangat parah," papar Thony.
Dia menyampaikan, pasang air sungai terjadi pada malam hari atau tengah malam, di mana sungai besar di daerah ini yang langsung ujungnya ke muara laut, yakni, sungai Martapura dan sungai Barito.
"Kondisi banjir parah di provinsi kita inikan di wilayah Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Utara, Tabalong dan Balangan, itu gugur airnya ke sungai Barito," paparnya.
Sehingga, ucap dia, wilayah Kota Banjarmasin yang dialiri sungai Barito cukup terkena dampak banjir rob cukup parah, di daerah Banjarmasin Barat.
"Jika terjadi banjir besar misalnya di daerah Kabupaten Banjar, itu aliran paling hulu sungai Martapura, jadi bisa terdampak cukup besar banjir di daerah Banjarmasin Timur, Selatan dan sebagai Utara," papar Thony.
Dia pun menyampaikan, pihaknya di Dinas PUPR terus berupaya melakukan pembersihan sungai dan pengerukan agar tidak terlalu dangkal lagi, hingga alirannya lebih lancar.
"Tapi penuh tantangan ini, karena pemukiman warga yang berada di bantaran sungai sangat banyak, jadi harus hati-hati sekali melakukan program normalisasi sungai," ujarnya.
Sebagaimana dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, banjir rob akibat air pasang tinggi terjadi sejak 6 Desember hingga tadi malam masih terjadi.
Dampaknya sejumlah wilayah di lima kecamatan, khususnya yang berdekatan dengan sungai Martapura dan sungai Barito terdampak banjir cukup parah, hingga status penanganan dinaikkan menjadi tanggap darurat bencana banjir dan air pasang.