Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendorong pemberdayaan perempuan kewirausahaan dapat terselenggara hingga ke tingkat akar rumput melalui program Dasa Wisma.
"Hingga kini perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan karena mengakarnya budaya patriarki yang menempatkan mereka dalam posisi yang lebih rendah dari laki-laki hampir dari segala aspek kehidupan. Apalagi dampak luar biasa pandemi COVID-19 memperparah kesenjangan gender antara perempuan dan laki-laki," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga melalui siaran pers di Jakarta, Senin (4/10) malam.
Menurutnya, dengan pemberdayaan perempuan kewirausahaan melalui Dasa Wisma, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa pandemi.
Dasa Wisma merupakan kelompok ibu dari 10-20 Kepala Keluarga (KK) rumah yang bertetangga yang bertujuan untuk mempermudah jalannya suatu program.
Baca juga: Kemen PPPA bekali calon pengantin cegah radikalisme keluarga
Ada lima isu prioritas arahan Presiden Joko Widodo yang diamanatkan kepada Kemen PPPA, salah satunya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender.
Kemen PPPA pun mengupayakan pengembangan model desa ramah perempuan dan peduli anak yang diharapkan dapat membantu mempercepat upaya pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat akar rumput.
"Dasa Wisma di Desa Sukutokan, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur ini diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan terhadap peningkatan kualitas hidup perempuan yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh lingkungan sekitar saja, tapi juga dapat menginspirasi seluruh perempuan di Indonesia," ucap Menteri Bintang.
Bintang menyebut melalui terselenggaranya forum-forum di tingkat akar rumput, diharapkan dapat memberikan gambaran riil dan nyata mengenai permasalahan yang terjadi di daerah sehingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat dapat tepat sasaran.
Baca juga: HSS kunjungi Kemen PPPA RI