Pelaihari (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tanah Laut, Kalimantan Selatan menggelar penyuluhan wawasan kebangsaan bagi siswa-siswi Pondok Pesantren (ponpes) Nurul Hijrah guna menguatkan ideologi dan nilai kebangsaan serta mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme, di Aula Ponpes Nurul Hijrah Desa Alur, Kecamatan Jorong, Selasa (21/9).
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Tanah Laut H Hairul Rijal mengataka, ponpes dan para santri merupakan benteng masa depan masyarakat, bangsa dan negara untuk menangkal tiga isu nasional yakni, radikalisme, terorisme dan narkoba.
Selain itu sebut dia, ponpes juga merupakan wadah untuk menguatkan karakter dan mental anak bangsa dalam menghadapi pengaruh negatif dari derasnya arus globalisasi dan digitalisasi di era millenial saat ini.
Dia berharap, semua unsur ponpes sebagai garda terdepan mampu hidup dalam nuansa kemajemukan Bhinneka Tunggal Ika dan dapat mengelolanya dengan baik dan benar.
“Kami berharap para pengurus dan pengajar di Ponpes Nurul Hijrah dapat menanamkan ajaran Islam yang washatiyah dan dengan membimbing para santri menjadi generasi yang saleh, cerdas, terampil dan mandiri, sehingga mereka siap terjun untuk membimbing masyarakat menuju lebih baik,” kata H Hairul Rijal.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Nurul Hijrah KH M Mukeri Yunus meminta, kepada seluruh unsur ponpes yang mengikuti kegiatan tersebut agar dapat menyimak materi yang disampaikan, sehingga dapat diaplikasikan dikehidupan sehari-hari.
"Mudahan-mudahan apa yg didapat hari ini, bagi siswa-siswi dan keluarga besar Ponpes Nurul Hijrah bisa diamalkan dan bermanfaat bagi dirinya dan bisa bermanfaat bagi orang lain, khoirunnas anfauhum linmas," kata KH M Mukeri Yunus.
Penyuluhan wawasan kebangsaan membawakan materi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disampaikan perwakilan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Syahrul Alamsyah dan Komandan Ramil Jorong 1009/01/TLa Kapten Aris.
Kegiatan tersebut mengangkat tema : Terus Gelorakan dan Kobarkan Wawasan Kebangsaan dan Cintai Tanah Airmu tersebut menerapkan protokol kesehatan dengan cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker.