Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin Ir Muslih mengungkapkan, pihaknya mengupayakan ketahanan selama 40 tahun air baku dengan rencana pembangunan embung atau daerah penampungan air raksasa.
Diungkapkannya dengan wartawan di sela buka puasa bersama di Kantor PDAM Bandarmasih di jalan A Yani KM 3, Banjarmasin, Jumat, proyek yang ditaksir akan menghabiskan dana Rp800 miliar itu ditarget bisa terlaksana pembangunannya mulai tahun depan, di daerah Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
"Tahun inikan direncanakan pembuatan Detail Engineering Design (DED) proyek tersebut bisa selesai, jadi tahun depan bisa dilaksanakan mulai pembangunannya," kata Muslih.
Diungkapkan dia, pemerintah kota dan DPRD setempat sudah menyetujui akan melakukan penyertaan modal dana APBD dalam proyek ini, yakni, dengan sudah diketok persetujuan pada rapat paripurna terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang penambahan penyertaan modal pemkot kepada PDAM, menjadi perda.
"Target penyertaan modal dari pemkot kan terhadap pembangunan embung ini sebesar Rp350 miliar, yakni, dilaksanakan secara bertahap," ungkapnya.
Pihaknya pun tidak hanya sampai disitu, kata Muslih, tapi juga mengupayakan adanya bantuan dana dari pihak pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam pembangunan reservoir PDAM tersebut.
"Dipihak pemerintah provinsi kita target mendapatkan penyertaan modal sebesar Rp135 miliar, sedangkan pusat Rp215 miliar," tuturnya.
Dia mengharapkan, pembangunan embung atau reservoir untuk ketahanan air baku PDAM hingga 2019 selesai ini bisa didukung semua pihak, karena untuk kepentingan pengamanan kualitas air baku yang diolah bagi kebutuhan masyarakat.
Menurut dia, pembangunan embung yang direncanakan di lahan seluas 40 hektar tersebut akan bisa bertahan menampung air baku untuk PDAM hingga 40 tahun kedepan, dengan kualitas air terjaga yang mampu menyuplai hingga 5.000 liter perdetik.
"Saat inikan yang menjadi masalah itu ketersediaan air baku, sebab sumber utama air baku di sungai Martapura sudah cukup berat tercemar," terangnya.
Belum lagi sambung Muslih, terus tingginya intrusi atau keasinan air sungai yang membuat produksi pengolahannya menjadi cukup mahal.
Saat ini, kata Muslih, PDAM Bandarmasih sudah mampu memproduksi air bersih hingga 2.250 liter perdetik, sedangkan kebutuhan air bersih bagi pelanggan di Kota Banjarmasin dan sekitarnya hanya sekitar 1.780 liter perdetik, jadi cadangan cukup besar dimiliki.
"Bahkan ketahanan produksi air bersih kita bisa dijamin hingga 20 tahun kedepan, tentunya didukung ketahanan dan kualitas air baku, baik saat musim kemarau," tutupnya.