Berlin (ANTARA) - Otoritas Jerman ingin berbicara dengan Taliban mengenai bagaimana mengevakuasi pekerja kontrak lokal yang tersisa dari Afghanistan, kata Kanselir Angela Merkel pada Minggu (5/9).
Merkel menuturkan pertanda baik bahwa bandara di Kabul dapat digunakan kembali untuk penerbangan.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengaku blok tersebut siap untuk terlibat dengan pemerintahan baru Taliban di Kabul. Tetapi, kelompok itu harus menghormati hak asasi manusia, termasuk hak-hak kaum perempuan dan tidak membiarkan Afghanistan menjadi markas untuk terorisme.
"Kami perlu berbicara dengan Taliban mengenai bagaimana kami dapat terus mengevakuasi orang-orang yang bekerja untuk Jerman ke luar (dari Afghanistan) dan ke tempat yang aman," kata Merkel.
Baca juga: Italia pindahkan kedutaan dari Afghanistan ke Qatar
Lembaga bantuan internasional juga harus mampu memperbaiki situasi kemanusiaan di Afghanistan, tambahnya.
Taliban belum menunjuk pemerintahan lebih dari dua pekan setelah menguasai kembali Afghanistan. Pemerintahan mereka selama periode 1996-2001 ditandai oleh hukuman yang berat dan larangan sekolah maupun bekerja untuk kaum perempuan. Banyak warga Afghanistan dan pemerintah asing khawatir aturan itu akan kembali diterapkan.
Taliban mengaku bahwa mereka telah berubah dan belum mengumumkan aturan apa yang bakal mereka terapkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Taliban minta nakes perempuan kembali bekerja
Jerman bicarakan evakuasi lanjutan dengan Taliban
Senin, 6 September 2021 10:01 WIB