Rantau (ANTARA) - Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tapin Hj Fauziah di Rantau, Kamis, mengungkapkan minimnya partisipasi perusahan dalam program upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain melalui pelatiha dan lainnya.
"Hanya ada beberapa yang sudah bekerjasama menggelar pelatihan dengan Disnaker. Totalnya sementara baru 5 perusahaan, dari 2017 sampai 2021 ini," tuturnya.
Data terbaru Disnaker Tapin tercatat ada 110 perusahaan di Tapin, ada yang bergerak di industri ekstraktif seperti batu bara, perkebunan kelapa sawit maupun sektor lain.
Dengan segala keterbatasan, Disnaker Tapin tetap rutin melaksanakan program peningkatan kualitas SDM dengan cara pelatihan keterampilan.
Biaya pelatihan itu sebagian besar dibebankan ke dana pusat dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tapin. Hal itu dianggapnya masih kurang maksimal untuk meningkatkan kualitas SDM.
Dia meminta kepada perusahan yang beroperasi di Tapin untuk ikut serta bekerja dengan Disnaker, meningkatkan SDM, minimal untuk masyarakat di wilayah ring satu perusahan.
"Dengan dana yang kecil. Minimal 20 juta, bisa membuat satu paket pelatihan untuk masyarakat, setelah selesai akan dibantu alatnya," jelasnya.
Seandainya satu perusahaan tidak mampu dalam satu paket, bisa saja bekerjasama dengan perusahaan lain.
"Dengan dana yang minim, bisa memberikan manfaat yang sangat besar kepada mereka. Karena dengan adanya keterampilan lain, bisa terbantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat," jelasnya.
Disnaker Tapin, 2021 ini saja total sudah 26 paket pelatihan. Terdiri dari dana APBD ada enam paket, dana APBN 12 paket dan delapan paket pelatihan di BLK Komunitas yang juga memakai dana pusat.
" Satu paket pelatihan terdiri dari 16 orang," ujarnya.