Populasi penyu (Caretta-caretta /penyu Tempayan, Lepidochelys Olivacea/penyu ridel) di Pulau Bira-birahan, Pulau Sembilan, Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), masih terus dijarah nelayan dengan menggunakan perahu Pukat Harimau.
Ketua DPRD Kotabaru Alpidri Supiannoor MAP di Kotabaru, mengatakan, pihaknya menerima laporan masyarakat bahwa penyu di Bira-birahan hingga saat ini masih terus dijarah oleh nelayan dengan cara sembunyi-sembunyi.
"Belum ada kejelasan nelayan darimana yang menjarah penyu yang masuk hewan dilindungi itu," tandasnya.
Alpidri meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA dan instansi terkait, segera tanggap tidak perlu menunggu laporan resmi, segera turun ke lapangan untuk menghentikan penjarahan penyu.
"Jika hal ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan populasi penyu di wilayah Kotabaru akan segera musnah," terangnya.
Tragisnya, ujar Alpidri, semuan penyu yang berhasil ditangkap baik yang sudah dewasa maupun yang masih kecil semuanya dibunuh dan dipotong untuk dijual dagingnya.
Ia meminta BKSDA dan Dinas Kelautan dan Perikanan komitmen dan serius menyikapi terjadinya penjarahan penyu di wilayah Bira-birahan Pulau Sembilan.
Sebelumnya, dr Janu Wibowo saat menjabat Camat Pulau Sembilan, mengemukakan, saat ini populasi penyu di wilayahnya terus menyusut.
Penyusutan itu disebapkan oleh beberapa faktor, di antaranya, tidak ada penangkaran yang berkelanjutan dan akibat dari padatnya aktifitas nelayan, serta perburuan terhadap penyu untuk diperjual belikan.
Berkurangnya penyu juga diakibatkan banyaknya penyu yang sudah berumur tua dan mati, sementara pengembang biakannya atau penetasan sangat terbatas, tidak sebanding dengan jumlah penyu yang mati.
Meskipun belum mengetahui secara pasti jumlah penyu yang makin berkurang dan jumlah penyu yang masih tersisa, Janu yakin jika tidak mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak, maka penyu akan musnah dari Pulau Sembilan.
Jika hal ini tidak mendapat perhatian khusus dari semua pihak, penyu itu lambat laun akan langka dan musnah dari Pulau Sembilan.
Dijelaskan, hingga saat ini penyu di Pulau Denawan, dikelola warga yakni H Basong, Marjal, dan H Juah.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Seksi Konservasi Wilayah III Kotabaru, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait mulai berkurangnya populasi penyu di Pulau Sembilan./C