Banjarmasin (ANTARA) - Bank Indonesia mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Wilayah Kalimantan antara lain dengan mendorong penyaluran dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk UMKM Kalimantan yang telah terealisasi Rp739 miliar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Amanlison Sembiring di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, untuk upaya mendorong penguatan UMKM di masa pandemi, pihaknya terus berupaya bersinergi dengan pemerintah dan berbagai instansi serta lembaga, salah satunya melalui penyaluran Program PEN yang sampai 18 Juni 2021 terealisasi sebesar Rp739 miliar.
Berdasarkan hasil Survei UMKM Bank Indonesia pada akhir tahun 2020 menunjukkan sebanyak 82,68 persen UMKM di Kalimantan terkena dampak pandemi berupa penurunan penjualan, kesulitan permodalan, dan terhambatnya distribusi barang.
"Sehubungan dengan itu, diperlukan upaya untuk memperkuat UMKM sehingga dapat bertahan di masa pandemi, serta dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia di masa yang akan datang," katanya.
Khusus di Kalsel, kata Amanlison, Bank Indonesia juga mendukung peningkatan kapasitas dan pembiayaan, dengan bersinergi bersama pemerintah daerah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Karya Kreatif Indonesia dan kegiatan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI).
Dari kegiatan tersebut, mampu mendukung penjualan UMKM secara daring dan luring mencapai lebih dari Rp1,5 Miliar dan realisasi pembiayaan mencapai lebih dari Rp250 juta.
Bank Indonesia Kalsel juga memiliki Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor (PAMOR), yang diselenggarakan setiap tahun demi mendukung UMKM Go-Export.
Program tersebut menjadi bagian dari program korporatisasi dan peningkatan kapasitas UMKM untuk meningkatkan kemampuan UMKM secara end-to-end, terutama dalam penyiapan akses pasar.
Pada 2020 BI Kalsel juga telah menyelenggarakan Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor (Pamor Baintan) yang meliputi pelepasan ekspor udang dari kelompok pembudidaya udang tambak.
Kelompok binaan Bank Indonesia Kalsel tersebut telah mampu ekspor hingga 189 ton di tahun 2020, serta penyelenggaraan berbagai kegiatan meliputi pelatihan ekspor, kurasi produk, dan peningkatan kapasitas UMKM di Kalimantan Selatan.
Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengataka, sebagai upaya untuk mendukung UMKM agar pasarnya diterima pasar luar negeri secara luas, pihaknya juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan besar, untuk membantu membenahi kemasan, sehingga lebih bagus dan elegan.
Menurut Safrizal, kemasan produk juga menjadi salah satu hal yang sangat pentin, untuk menunjukkan barang-barang UMKM berkualitas dan bisa diterima oleh pasar secara luas.
Bank Indonesia: Penyaluran PEN untuk UMKM Kalimantan capai Rp739 miliar
Selasa, 24 Agustus 2021 17:07 WIB