Kandangan (ANTARA) - Bupati Hulu Sungai Selatan(HSS), H. Achmad Fikry, didampingi Wakil Bupati HSS, Syamsuri Arsyad, dan Sekretaris Daerah HSS, H. Muhammad Noor, memimpin rapat koordinasi bersama Satgas Penanganan COVID-19 HSS, di Aula Rakat Mufakat (Ramu), Sekretariat Daerah (Setda) HSS.
Ia mengatakan, menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, disampaikan penyelenggaraan Sholat Idul Adha di HSS diperbolehkan, namun dengan catatan harus menerapkan Protokol Kesehatan(Prokes) yang ketat.
“Kata kuncinya sebenarnya kesadaran masyarakat, sekuat apapun pemerintah memiliki keinginan untuk menekan COVID-19. Tapi kalau masyarakatnya tidak sadar ya susah juga, termasuk besok Hari Raya Idul Adha, saya minta laksanakan sholat Idul Adha sesuai dengan prokes," katanya, dalam keterangan, Senin (19/7).
Dijelaskan dia, termasuk pada pemotongan hewan qurban ikuti prokes dan hindari kerumunan satu sama lain sehingga memungkinkan dan tidak ada penyerahan qurban dalam bentuk kupon, diantar ke rumah saja, kalau kupon meskipun pakai jam juga ada kemungkinan terjadi kerumunan.
Terkait pemberian vaksinasi akan lebih dioptimalkan dan dimaksimalkan kepada masyarakat yang ada di HSS, dalam rakor juga dibahas perihal antara keinginan masyarakat ingin bervaksin dengan sediaan vaksin masih belum seimbang.
Pihaknya berharap dan diskusikan dan akan dimaksimalkan, kalau vaksin datang akan langsung memberikan ke masyarakat termasuk alternatif vaksin yang akan datang akan dilakukan di RSUD Brigjend H Hasan Basry, Kandangan.
"Agar dalam ruangan dan bisa lebih nyaman, jadi kita menyikapi COVID-19 ini serius sekali karena ada peningkatan, dan setelah ini rapat lagi antar internal yang melibatkan stakeholder yang lain,” katanya.
Menurut dia, rakor kali ini dilaksanakan untuk mendiskusikan dan mengantisipasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, agar memiliki solusi yang terbaik untuk menekan perkembangan COVID-19 di HSS.
Didiskusikan trend-trend terakhir, termasuk menyikapi masalah dan membahas solusi, termasuk simulasinya turut dibahas. Ini tentu upaya pertama tetap menekan perkembangan COVID-19 dengan prokes yang ketat.
"Sudah saya katakan pada saat rapat satgas, antara edukasi dan penegakkan berjalan bersamaan, serta kita menghimbau dan berpesan agar masyarakat lebih meningkatkan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Pertama sekali dituntut kesadaran masyarakat untuk Prokes 5M menjadi sangat penting, apakah sudah varian delta ataupun lain-lain itu sangat teknis sekali. Jadi prokes itu menjadi kata kunci.
Dan pemerintah sangat bergantung dengan kesadaran masyarakat untuk bisa mematuhinya, pemerintah hanya mendorong masyarakat untuk patuh terhadap penerapan prokes.
Baca juga: PTM HSS ditunda bisa berlanjut apabila tidak ada kenaikan kasus signifikan
Baca juga: Dukungan keluarga dan warga sekitar penting bantu sembuh pasien COVID-19