Beijing (ANTARA) - Tabloid terkemuka di Hong Kong Apple Daily mengakhiri edisinya pada Kamis setelah seorang kolumnis ditangkap aparat kepolisian setempat pada Rabu (23/6).
Pria berusia 55 tahun ditangkap atas tuduhan berkolusi dengan pihak asing dan mengancam stabilitas keamanan nasional, demikian pernyataan pihak Angkatan Kepolisian Hong Kong (HKPF).
Media di Hong Kong melaporkan bahwa dengan penangkapan seorang kolumnis yang menggunakan nama pena "Li Ping" itu, maka Apple Daily akan segera dibredel.
Dia merupakan orang terakhir media arus utama yang didirikan Jimmy Lai itu yang ditangkap petugas kepolisian.
Lai ditangkap atas beberapa tuduhan, seperti dugaan pelanggaran keamanan nasional, penipuan, dan penggalangan massa secara ilegal pada 2019.
Sementara itu, jajaran direksi Next Media, induk perusahaan Apple Daily, Rabu mengumumkan penutupan tabloid tersebut secara resmi pada Sabtu (26/6).
Keputusan tersebut diambil karena sedang menghadapi masalah finansial.
Beberapa saat setelah pengumuman tersebut, Apple Daily melalui lamannya mengumumkan bahwa edisi Kamis merupakan edisi terakhir dan lamannya akan berhenti "up date" berita pada tengah malam.
Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, dua orang pemimpin redaksi Apple Daily dan tiga pimpinan redaksi Next Digital ditangkap dalam penggerebekan kantor media itu pada Kamis (17/6) malam.
Departemen Keamanan Nasional Angkatan Kepolisian Hong Kong (HKPF) menangkap kelima pimpinan media itu atas tuduhan berkolusi dengan pihak asing dan membekukan aset senilai 18 juta dolar HK atau sekitar Rp33,6 miliar.
Media China melansir nama-nama pimpinan media yang ditangkap yakni Ryan Law Wai Kwong, Cheung Kim Hung (keduanya pemred Apple Daily), Chow Tat Kuen (CEO Next Digital), Chuan Puiman (Wakil Pemred Next Digital), dan Cheung Chi Wai (Kepala Eksekutif Editor Next Digital).
Seorang kolumnis ditangkap, tabloid terkemuka Hongkong Apple Daily berhenti terbit
Kamis, 24 Juni 2021 12:53 WIB