Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang menurunkan alat teropong canggih untuk gelar rukyatul hilal untuk menentukan masuknya bulan Ramadhan 1442 hijrah di puncak gedung Bank Kalsel, Senin sore, hasilnya tidak terlihat.
"Tidak terlihat sama sekali, terhalang awan dan kabut," ujar Kepala Kanwil Kemenang Kalsel H Noor Fahmi.
Meski tidak terlihat tersebut, Noor Fahmi melaporkan hasil metode hisab atau hitungan astronomi yang dilakukan instansinya sudah mencukupi syarat masuknya awal bulan Ramadhan 1442 hijrah.
Karena perhitungannya, kata Noor Fahmi, tinggi hakiki bulan sudah 3 drajat 52 menit 51 detik, di mana posisi bulan demikian harusnya bisa terlihat. Terkecuali di bawah 2 drajat.
Menurut dia, pantauan ini terhitung pada Senin (12/4) saat terbenamnya matahari pada pukul 18.23 WITA.
"Kalau dari hitungan tersebut memang awal Ramadhan bisa dikatakan pada Selasa, 13 April 2021," paparnya.
Namun semua itu harus menunggu keputusan sidang isbat yang akan di gelar Kementerian Agama pusat pada malam ini.
"Kita akan melaporkan hasil rukyatul hilal dan metode hisab kita ke pusat," papar Noor Fahmi.
Kegiatan rukyatul hilal hari ini juga dihadiri beberapa ormas Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, Badan Hisab dan Rukyah Kalsel, Unsur Akademisi.
"Tentunya di masa pandemi COVID-19 ini, kegiatan akan dilaksanakan penuh kehati-hatian, dengan mentaati protokol kesehatan yang ketat," tegasnya.
Kemenag Kalsel rukyatul hilal, hasilnya tidak terlihat
Senin, 12 April 2021 18:34 WIB