Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan memimpin rapat koordinasi pimpinan SKPD yang salah satunya mengevaluasi penanganan banjir dan pascabanjir termasuk pengungsi yang terdampak bencana itu.
"Salah satu evaluasi penanganan banjir adalah kekurangan tenaga manusia untuk memasak makanan di posko pengungsian dan seharusnya memberdayakan pengungsi di tempat pengungsian," ujar wali kota.
Menurut wali kota yang didampingi Sekretaris Daerah Said Abdullah di depan Asisten, Staf Ahli, Inspektur, Kepala SKPD, seluruh kabag dan camat, langkah lain yang dilakukan adalah menghidupkan sumber air.
Disebutkan, Banjarbaru memiliki sumber mata air yang disebut Guntung tersebar di sejumlah lokasi dan airnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih jika kesulitan air saat banjir.
"Selain menghidupkan guntung yang bisa dijadikan sumber air bersih, juga akan ditangani infrastruktur yang rusak akibat banjir baik jalan maupun jembatan termasuk sarana pertanian dan perikanan," sebutnya.
Kemudian, Dinas Perumahan dan Permukiman diminta memantau wilayah yang rawan banjir maupun rawan tergenang, diperlukan juga tim penebang pohon yang tumbang dan menyediakan tandon air bersih.
"Seluruh dinas dan instansi terkait harus saling mendukung karena setiap kegiatan penanganan berkaitan dan harus ditangani bersama-sama agar korban banjir maupun pengungsi bisa terlayani dengan baik," katanya.