Banjarmasin (ANTARA) - Pasokan ikan laut berbagai jenis di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melimpah sehingga bisa dipastikan harga ikan di berbagai pasar tradisional turun hingga menjelang pergantian tahun 2020 ke 2021.
Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Banjarmasin Rusdi Hartono di Banjarmasin Senin mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, kapal dengan kapasitas 10-15 to masuk ke Pelabuhan Perikanan Banjar Raya hingga 3 – 4 unit perhari.
Tingginya pasokan ikan tersebut, membuat dua unit cool storage atau ruang pendingin dengan kapasitas 100 ton penuh.
Selain itu, tiga unit container frezer dengan kapasitas kurang lebih 15 ton juga penuh, sehingga diperkirakan kebutuhan ikan hingga tahun baru bisa dipenuhi dengan baik.
Ikan-ikan tersebut, tambah dia, berasal dari hasil tangkapan nelayan asal pulau Jawa maupun dari nelayan lokal di Kabupaten Kota Baru, Tanah Bumbu dan Tanah Laut.
Dalam satu hari, permintaan ikan laut di Pelabuhan Ikan Banjar Raya ini mencapai 100 ton lebih, untuk di distribusikan ke wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Beberapa komoditi ikan seperti peda dan tongkol sisik mengalami penurunan, meskipun cuaca ekstrim masih terjadi di perairan Kotabaru dan Laut Jawa.
Ikan peda dan tongkol sisik yang sebelumnya di lokasi ini dijual dengan harga di atas Rp30 ribu perkilogram turun di kisaran Rp22 ribu, sedangkan jenis ikan lainnya seperti tongkol biasa dan ikan tuyul di harga Rp15 ribu, tengiri, bandeng dan bawal masih diatas R40 ribu per kilogram.
Salah seorang agaen ikan Ludruk mengatakan, kendati permintaan ikan cukup tinggi, namun karena stok yang melimpah, membuat harga relatif stabil bahkan turun, terutama ikan tongkol sisik, bandeng dan peda.
Seorang agen ikan lainnya, Jaya juga mengatakan hal yang sama, beberapa jenis ikan, seperti lajang, kini harganya juga relatif stabil antara Rp20 ribu hingga Rp21 ribu per kilogram.