Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Umum Yayasan Pensil Banua Hawa Ahda Huda Noor mengatakan, saat ini pihaknya gencar melakukan kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak bagi kaum disabilitas melalui media sosial dan bekerja sama dengan media massa.
Menurut Hawa di Banjaramasin, Kamis, yayasannya merupakan organisasi sosial yang bergerak untuk memberikan pendampingan bagi keluarga penyandang disabilitas, baik di sektor pendidikan, ekonomi dan sosial serta kesehatan.
"Selama pandem COVID-19, cukup banyak keluarga disabilitas yang terdampak, terutama di sektor ekonomi dan pendidikan," katanya.
Beruntung untuk sektor pendidikan, Dinas Pendidikan Banjarmasin telah mengeluarkan kebijakan, guna memberikan pendampingan bagi sebagian siswa dengan aktif mendatangi siswa dari rumah ke rumah.
"Kebijakan tersebut cukup membantu para siswa yang kesulitan belajar selama pandemi, walaupun hasilnya tidak sama dengan saat para siswa melakukan pertemuan di sekolah," katanya.
Selain di sektor pendidikan, sektor ekonomi, tambah dia, beberapa keluarga penyandang disabilitas juga mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah.
"Beberapa keluarga disabilitas juga mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah, tetapi saya tidak mengetahui secara pasti berapa nilainya," katanya.
Ketika pandemi seperti saat ini, membawa dampak cukup besar bagi keluarga disabilitas, tidak sedikit di antara mereka yang kehilangan pekerjaan.
Seperti penyandang tuna netra yang mengandalkan pekerjaan sebagai tukang pijat, selama diterapkan program jaga jarak, mereka hampir tidak pernah lagi mendapatkan panggilan untuk memijat, sementara selama ini, hanya memijat sebagai sumber utama ekonomi mereka.
"Kami sangat berharap, pemerintah memberikan perhatian lebih maksimal kepada saudara-saudara disabilitas yang terdampak," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, penyandang disabilitas mendapatkan pelayanan prioritas di fasilitas kesehatan, baik di rumah sakit, puskesmas dan lainnya.
Bahkan, kata dia, tidak jarang petugas mendatangi penyandang disabilitas yang tidak mampu masuk ke ruangan pemeriksaan fasilitas kesehatan.
"Saya menjamin kami tidak membeda-bedakan perlakuan dan pelayanan kepada Yayasan Pensil bantu pemerintah kampanyekan protokol kesehatan bagi penyandang disabilitas," katanya.