Banjarbaru (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan talkshow virtual dengan tema "Anggrek Nusantara" menggali kekayaan keindahan dan potensi untuk kesejahteraan bangsa.
Kepala Dispersip Kalsel Nurliani dalam siaran pers diterima Antara, Ahad mengatakan, kegiatan yang dilakukan secar virtual mengangkat salah satu keanekaragaman hayati tanah air itu digelar, Rabu (21/10).
"Tema talkshow virtual Anggrek Nusantara dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat dan pecinta tanaman khususnya Anggrek," ujar pejabat perempuan di Pemprov Kalsel yang akrab disapa Bunda Nunung itu.
Ia mengatakan, selain memenuhi permintaan masyarakat yang menjadi peserta talkshow virtual sebelumnya, tema Anggrek Nusantara juga untuk mengupas lebih dalam terkait salah satu kekayaan alam Indonesia itu.
Disebutkannya, Indonesia menyimpan kekayaan serta keanekaragaman hayati cukup besar. Salah satunya tanaman anggrek yang memiliki 5.000 jenis didunia dan ribuan jenisnya ada di berbagai wilayah Indonesia.
"Kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia adalah salah satu aspek lingkungan yang sangat penting dilestarikan. Salah satunya adalah tanaman Anggrek yang banyak dipelihara," ungkapnya.
Sesuai jadwal, talkshow virtual itu menghadirkan tiga narasumber, pertama Dosen Bioteknologi Tanaman di Institut Pertania Bogor (IPB) Dewi Sukma menyampaikan pemanfaatan dan pengembangan anggrek.
Narasumber kedua, Dosen Prodi Agronomi dan Kepala Laboratorium Kultur Jaringan Faperta ULM yang menyampaikan tentang keragaman, keindahan dan potensi anggrek Kalimantan.
Ketiga, owner Sahaja Orchids Bandung yang juga dosen Prodi Agroteknologi di Universitas Winaya Mukti (Unwim) Sumedang Romiyadi mengupas teknik budi daya dan peluang sukses bisnis anggrek.
Moderator jalannya acara yang dibuka Kabid Pelayanan dan Pembinaan Dispersip Kalsel Wildan Akhyar adalah Nove Arisandi, Penelaah Difusi dan Alih Teknologi DTPH Kabupaten Banjar yang juga praktisi tanaman.