Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Sabrie Madani mengatakan, stok sapi kurban untuk persiapan Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah sebanyak 7.000 ekor.
"Stok sapi itu diperkirakan cukup memenuhi permintaan hewan kurban pada Idul Adha karena sudah melebihi perkiraan permintaan masyarakat yang berkisar 6.000 hingga 7.000 ekor sapi," ujarnya di Banjarbaru, Senin.
Ia mengatakan, stok sapi sebanyak 7.000 ekor, belum sepenuhnya tersedia di kandang peternak maupun tempat penggemukan lain, tetapi sebagian masih dipesan pedagang dan diperkirakan datang menjelang Idul Adha.
Dia menyebutkan, saat ini stok sapi yang tersedia di kandang peternak sebanyak 3.629 ekor sehingga diperlukan 4.000 ekor sapi lainnya yang didatangkan dari luar daerah terutama dari Pulau Jawa.
"Sapi kurban paling banyak didatangkan dari Pulau Jawa seperti Jawa Timur dan Jawa Barat, di samping sapi dari Nusa Tenggara Barat dan Bali," ujarnya didampingi Kepala Bidang Usaha, Rina Savita.
Menurut dia, permintaan sapi kurban tahun 2014 diperkirakan turun dibanding tahun lalu karena situasi politik sudah berlalu sehingga tidak banyak pihak yang melaksanakan penyembelihan hewan kurban.
Namun, pihaknya tetap menyediakan hewan kurban terutama sapi dengan jumlah melebihi permintaan masyarakat sehingga tidak sampai terjadi kekurangan apalagi kekosongan stok sapi.
"Tahun lalu karena tahun politik sehingga banyak pihak yang melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Namun sekarang karena pemilu legislatif sudah lewat sehingga permintaan diprediksi menurun," ungkapnya.
Dia mengatakan, selain sapi, hewan kurban lain yang disiapkan adalah kerbau sebanyak 600 ekor dan kambing sebanyak 2.500 ekor yang diperkirakan masih kurang 1.500 ekor karena permintaan diprediksi 3.700 ekor.
"Untuk kerbau hanya masyarakat di daerah tertentu yang menjadikannya sebagai hewan kurban, sedangkan stok kambing yang masih kurang 1.500 ekor menunggu pasokan dari Pulau Jawa yang segera datang," ujarnya.
Pihaknya mewaspadai penyakit hewan kurban seperti gigi dan mulut, maupun penyakit cacing hati pada sapi sehingga mengimbau dinas terkait di daerah melakukan pengawasan kesehatan hewan kurban.
"Selama ini, pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan Karantina Hewan sudah sangat baik, tetapi kami tetap waspada dan berkoordinasi dengan dinas di daerah untuk mencegah penyakit hewan kurban," katanya.