Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengungkapkan, kuota solar bersubsidi wilayahnya memperoleh tambahan 67.510 kilo liter, atau naik hingga 29,94 persen dari sebelumnya 256.427 kilo liter menjadi 332.937 kilo liter.
Informasi tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) solar tersebut, kata Gubernur di Banjarmasin, Kamis, berdasarkan inforamasi dari BPH Migas yang menyebutkan, bahwa berdasarkan APBN perubahan, Kalsel mendapatkan tambahan kuota solar bersubsidi.
"Informasi tambahan kuota tersebut, berdasarkan surat jawaban dari BPH Migas yang disampaikan kepada gubernur, sebagai jawaban dari surat gubernur yang meminta agar kuota BBM bersubsidi utamanya solar di Kalsel ditambah," katanya.
Dengan bertambahnya kuota solar bersubsidi tersebut, diharapkan kekhawatiran berbagai pihak, bahwa penyaluran solar bakal tidak akan cukup hingga akhir tahun 2014, tidak terjadi.
Penambahan tersebut, diharapkan juga akan mampu mengurangi antrean panjang truk-truk yang sejak beberapa pekan terakhir, selalu memadati SPBU-SPBU di Kalsel.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Kustono Widodo mengatakan, realisasi penyaluran solar bersubsidi di Kalimantan Selatan telah melebihi kuota dan diprediksi hingga akhir Desember kuota tersebut bakal melebihi ketentuan yang telah ditetapkan pusat.
Menurut Kustono, berdasarkan data yang dia peroleh dari Pertamina, penyaluran solar selama Agustus 2014 telah mencapai 179 ribu kiloloter dari seharusnya 151 ribu kiloliter.
"Bila realisasi solar dalam setiap bulannya terus terjadi kelebihan, maka dikhawatirkan hingga akhir tahun kuota solar tersebut tidak mencukupi," kata Kustono.
Berdasarkan data, tambah dia, penyaluran solar bersubsidi untuk Kalsel adalah 26 ribu kiloliter per bulan, sehingga dalam lima bulan ke depan diperlukan jumlah solar bersubsidi sebanyak 130 ribu kiloliter.
Bila penyaluran solar bersubsidi masih terjadi seperti saat ini, tambah dia, maka hingga akhir Desember 2014, penyaluran solar bersubsidi mencapai 312 ribu kilo liter, sehingga diprediksi akan terjadi kekurangan kuota hingga 53 ribu kiloliter.
Salah satu cara untuk mengantisipasi hal tersebut, tambah dia, adalah dengan meningkatkan pengawasan, di lapangan mulai dari distribusi BBM di SPBU hingga dalam perjalanan, sehingga memperkecil adanya penyelewengan.
Sedangkan untuk premium tambah dia, berdasarkan data dan perhitungan dengan PT Pertamina yang didapatkan, pada tahun 2014 kuota BBM premium sebesar 663.320 kiloliter.
Dari jumlah tersebut, tambah dia, realisasi harian yang disalurkan PT Pertamina adalah 1.817 kiloliter. Realisasi sejak 1 Januari hingga 3 Agustus 2014 sebesar 340.776 kiloliter. Sedangkan kuota premium hingga 3 Agustus 2014 masih sebesar 390.723 kiloliter.
Sebelumnya, dihadapan anggota Dewan Energi Nasional Kustono mengungkapkan untuk solar kuota setahun sebesar 256.427 kiloliter, realiasi per hari 702 kiloliter, sedangkan realisasi sejak 1 Januari hingga 3 Agustus, atau 215 hari telah mencapai 181.975. Sedangkan jumlah kuota hingga 3 Agustus sebesar 151.046 kiloliter.
Kuota Solar Bertambah 76.510 KL
Kamis, 11 September 2014 19:45 WIB
berdasarkan surat jawaban dari BPH Migas yang disampaikan kepada gubernur, sebagai jawaban dari surat gubernur yang meminta agar kuota BBM bersubsidi utamanya solar di Kalsel ditambah,"