Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Badaruddin Tanjung, dr Syarifuddin SpOG menyatakan, tunjangan dokter spesialis di Tabalong dinilai minim yakni Rp5 juta/bulan, itu salah satu penyebab sulitnya mendapatkan dokter spesialis dari luar daerah.
Padahal saat ini RSUD Badaruddin kekurangan tenaga dokter spesialis menyusul hengkangnya beberapa dokter spesialis ke luar Tabalong, katanya disela-sela Lokakarya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Dengan Partisipasi Masyarakat di Tanjung, Rabu.
"Di Tabalong tunjangan bagi dokter spesialis hanya Rp5 juta sementara propinsi lain sudah lebih dari Rp10 juta bahkan ada yang berani membayar hingga Rp25 juta, kondisi itu jadi kendala kita untuk mengajak dokter spesialis mengabdi di Tabalong," ujar
Karena itu dia berharap Pemkab Tabalong bisa menaikkan tunjangan bagi dokter spesialis sehingga rumah sakit Tanjung bisa meningkatkan pelayanan.
Saat ini RSUD Badaruddin Tanjung hanya memiliki tujuh dokter spesialis itupun akan berkurang menjadi lima orang menyusul dua dokter akan pindah ke luar daerah.
"Kita belum memiliki dokter spesialis THT dan radiologi dan telah melakukan pendekatan dengan sejumlah perguruan tinggi di Jawa seperti Unair dan UGM agar bisa mengajak dokter spesialis mengabdi di Tabalong," katanya.
Melihat sulitnya mendapatkan dokter spesialis yang mau mengabdi dengan tunjangan minim, dia mengusulkan agar Pemkab Tabalong bisa menyekolahkan putra daerah sampai menjadi dokter spesialis.
Menurut dia, putra daerah tentunya mau mengabdi seumur hidup di "Bumi Sarabakawa" dan tak perlu pindah-pindah lagi ke luar daerah.
RSUD Badaruddin Tanjung saat ini telah melakukan berbagai pembenahan guna meningkatkan pelayanan bagi masyarakat diantaranya pelayanan laboratorium 24 jam dan fasilitas UGD yang prinsipnya bisa memberikan pelayanan cepat, tepat dan akurat.
Wakil Bupati Tabalong, H. Muchlis SH mengingatkan agar rumah sakit bisa memberikan pelayanan sehingga masyarakat atau pasien bisa tersenyum.
"Setiap mendengar ada keluhan tentang rumah sakit saya akan langsung mengecek diantaranya apabila ada warga yang mengeluhkan oknum dokter yang tidak ada ditempat kerja dengan alasan sibuk mengurusi pangkat," ujar Muchlis.