Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Konversi minyak tanah ke gas Elpiji di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, direalisasikan 2015, ujar Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setda Hulu Sungai Utara, Amiruddin.
"Informasi yang kami terima, Insya Allah akhir lebaran, program konversi minyak tanah ke gas LPG di Hulu Sungai Utara mulai diberlakukan, atau paling lambat awal 2015," kata Amiruddin, di Amuntai, Kamis.
Dikatakan, informasi dari PT Pertamina, sebanyak 70 ribu paket siap dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Menurut dia, apabila konversi minyak tanah ke gas itu mulai diberlakukan, maka tidak akan ada lagi masalah kekurangan minyak tanah, seperti yang terjadi belakangan ini, di mana sering terjadi kelangkaan minyak tanah di tingkat konsumen.
Dia mengemukakan, Hulu Sungai Utara rawan terjadi kelangkaan minyak tanah. Hal itu terjadi, karena HSU merupakan satu-satunya kabupaten di wilayah "Banua Enam" Propinsi Kalimantan Selatan yang belum tersentuh program konversi minyak tanah ke gas LPG.
"Meski tetangga HSU sudah melaksanakan program konversi ke gas elpiji, namun kebutuhan akan minyak tanah sebagian masyarakat di daerah tersebut tetap ada, sehingga melirik stok yang ada di HSU," ujar dia dalam siaran pers.
Mengantisipasi dilarikannya penjualan jatah mitan bersubsidi oleh pedagang pengecer ke kabupaten tetangga, Pemkab HSU melalui aparat Satpol PP dan kepolisian hanya mengupayakan penjagaan di perbatasan secara periodek.
"Jika situasi harga mitan ditingkat pengecer mulai cenderung naik maka aparat dibantu satpol PP biasanya akan melakukan razia terhadap pengecer di daerah perbatasan," terang Amiruddin.
Hal ini, lanjutnya sudah pernah dilakukan aparat saat melambungnya harga mitan bersubsidi beberapa waktu lalu.
Ia tidak menampik jika harga mitan bersubsidi ditingkat pengecer seringkali cukup mahal berkisar Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per liter, padahal harga di pangkalan sudah ditetapkan sebesar Rp5.000 per liter.
Harga jual mitan ditingkat pengecer, katanya seringkali lebih mahal dibanding harga bensin dengan nilai keuntungan mencapai dua hingga tiga kali lipat.
"Kenaikan mitan ini memang kurang mendapat perhatian kita dibanding jika bensin yang naik, mungkin karena antrian di SPBU lebih nampak terlihat dibanding antrian pembelian mitan di pangkalan," cetusnya.
Kenaikan mitan berkisar seribu hingga dua ribu tidak begitu dipersoalkan masyarakat sepanjang stok mitan tetap tersedia di tingkat pengecer. Namun masyarakat baru mulai protes apabila kenaikan harga mitan sudah mencapai Rp10 ribu - Rp12 ribu perliter.
Amiruddin mengatakan Pemda HSU belum menerima informasi dari PT Pertamina mengenai jumlah jatah minyak tanah bersubsidi untuk 2014 yang diterima HSU sebagaimana tahun lalu sehingga belum bisa diperkirakan kecenderungan ancaman kelangkaan yang akan terjadi.
Selain melakukan razia terhadap penjualan minyak tanah ke keluar daerah, upaya lain yang ditempuh Pemda HSU yakni, dengan memfasilitasi kegiatan operasi pasar mitan murah sebagaimana yang dilaksanakan pada Ramadan tahun ini di semua kecamatan.***2***
(T.I022/B/M019/M019) 24-07-2014 15:45:07
HSU Realisasikan Konversi Minyak Tanah
Kamis, 24 Juli 2014 15:45 WIB
program konversi minyak tanah ke gas LPG di Hulu Sungai Utara mulai diberlakukan, atau paling lambat awal 2015,"