Kuala Lumpur (ANTARA) - Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia membuka amal usaha kuliner asal Indonesia Warung Soto Lamongan (Wasola) di Wisma Sabarudin, Jalan Raja Alang, Kampung Baru, Kuala Lumpur, Ahad.
Peresmian amal usaha yang dikelola Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) serta Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Malaysia tersebut dilakukan oleh Bupati Lamongan Provinsi Jawa Timur, H. Fadeli, SH, MM secara daring dan Ketua Pimpinan Daerah Lamongan (PDM), Ustadz Sodikin.
Peresmian tersebut turut dihadiri Ketua PCIM Malaysia, Assof Prof Dr Sonny Zulhuda beserta pimpinan harian, pengurus Aisyiyah, IMM Malaysia, perwakilan ranting, Atase Politik KBRI Kuala Lumpur, Agus Badrul Jamal, Atase Protokol dan Konsuler, Rijal Al Huda dan sejumlah undangan warga negara Malaysia.
Sonny dalam sambutannya mengatakan pembukaan Wasola merupakan saat yang bersejarah bagi Muhammadiyah dan masing-masing yang berpartisipasi serta merupakan perjalanan panjang yang diejawantahkan dengan peluncuran Wasola.
Baca juga: Masjid Almuhajirin peduli, wifi gratis bagi ummat
"Idenya ini sudah lama. Dalam DNA kita tidak lepas dari gerakan pemberdayaan, gerakan pembebasan, menggembirakan dan mencerahkan. Semua ini terkumpul dalam visi dan misi kita dalam menjalankan kegiatan Muhammadiyah," katanya.
Dosen IIUM ini mengatakan pendirian Wasola merupakan amal usaha pertama kali yang berdiri di luar negeri secara proper atau secara formal yang terbentuk terutama di Malaysia dalam bentuk amal usaha bisnis.
Atase Politik KBRI Kuala Lumpur, Agus Badrul Jamal dalam sambutannya mengharapkan agar Wasola menjadi warung yang berkah dalam menggerakkan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah yang ada di Malaysia.
"Hari ini sama-sama kita saksikan bagaimana PCIM menggerakkan perekonomian dalam bidang ekonomi. Kami dari KBRI Kuala Lumpur menyambut baik inisiatif dan usaha-usaha yang dirintis Muhammadiyah dalam rangka membantu menggerakkan roda perekonomian Muhammadiyah," katanya.
Dia mengharapkan keberadaan Wasola bisa untuk membangun jiwa kewirausahaan dan menjadi sarana wisata kuliner serta diplomasi kuliner di Malaysia.
Ketua Pimpinan Daerah Lamongan (PDM), Ustadz Sodikin mengharapkan pendirian warung tersebut diharapkan bukan yang terakhir tetapi akan dilanjutkan dengan warung kedua, ketiga dan selanjutnya.
Baca juga: Muhammadiyah desak Pemkot Surabaya berlakukan PSBB
Bupati Lamongan Provinsi Jawa Timur, H. Fadeli, SH, MM dalam sambutannya mengatakan pihaknya merasa bangga bahwa salah satu upaya untuk memperkenalkan Indonesia khususnya Lamongan di kancah internasional, dapat terwujud.
"Saya pernah ke beberapa negara seperti di Eropa, Inggris, Jerman, di Timur Tengah seperti Arab Saudi, dan juga ke Amerika Serikat. Banyak restoran-restoran ala Indonesia, dan tentunya diantaranya banyak masakan soto, seperti soto Lamongan," katanya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada PCIM Malaysia yang mempunyai ide-ide cemerlang yang mengembangkan amal usaha Muhammadiyah dengan mendirikan Warung Soto Lamongan.
"Warung Soto Lamongan ini harus berkembang di seluruh kota-kota besar di Malaysia dan agar dapat menjadi contoh bagi PCIM di seluruh dunia," katanya.
Dia mengharapkan tidak hanya soto lamongan, namun juga bisa memperkenalkan tahu campur, nasi boran dan juga kuliner-kuliner lainnya yang pastinya digemari oleh masyarakat dunia.
Acara yang dipandu Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PCIM, Ali Fauzi, tersebut ditutup dengan mencicipi hidangan yang terjadi di Wasola.*