Jakarta (ANTARA) - Liverpool sudah mengonversi perburuan gelar Liga Premier menjadi prosesi juara musim ini, tetapi Jurgen Klopp memperkirakan sang juara bakal menghadapi perjuangan yang jauh lebih sulit dalam mempertahankan gelar musim depan.
Tim asuhan Klopp tuntas memenuhi dahaga gelar juara Liga Inggris selama 30 tahun dengan tampil dominan selama musim ini yang berpuncak kepada trofi liga.
Liverpool bahkan sudah memastikan gelar itu ketika masih ada tujuh pertandingan tersisa. Akhirnya The Reds menuntaskan musim dengan selisih 18 poin dari penempat urutan kedua Manchester City.
Upaya luar biasa The Reds telah memaksa City menyerahkan gelar juara yang mereka renkuh dalam dua tahun terakhir. Selama musim ini tim besutan Pep Guardiola tidak mampu tampil konsisten guna mengimbangi laju The Reds.
Baca juga: Juergen Klopp dinobatkan sebagai Manajer Terbaik oleh LMA
Mengingat Liverpool yang juga juara Liga Champions musim 2018-2019 dan Piala Dunia Klub pada Desember, sejumlah pakar yakin klub Anfield ini sudah siap memasuki era dominasi emas.
Semua bagian menyatu untuk Liverpool guna memenangkan gelar berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 1984, setelah Klopp menandatangani kontrak jangka panjang dan bintang-bintang utamanya seperti Virgil van Dijk, Sadio Mane, Mohamed Salah dan Jordan Henderson tengah berada di masa puncaknya.
Liverpool juga memiliki kader-kader pemain muda yang bisa kian memperkuat skuad Klopp musim depan.
Tetapi pelatih asal Jerman itu menegaskan bahwa Liverpool tak akan berleha-leha begitu musim 2020-2021 bergulir karena dia memperkirakan ancaman baru dari City dan tantangan yang lebih kuat dari Manchester United serta Chelsea.
Baca juga: Liverpool menutup musim kalahkan Newcastle dan torehkan rekor anyar
"Apa pun yang orang katakan, itu tak akan penting bagi musim depan karena pasti kami semua harus siap," kata Klopp.
"Kami melihat United menyeruak. Orang-orang menganggap mereka sudah tidak memiliki peluang tetapi kami menyaksikan dengan menambah satu atau dua pemain sudah betapa bagusnya mereka dan betapa bagus mereka nanti, dan tentu saja mereka tak akan lebih buruk musim depan, dan kini ada juga Chelsea."
"Itu bukan tentang City dan kami. Selama dua tahun terakhir ini yang paling dominan memang City dan kami, dan City selama empat atau lima tahun sebelumnya."
City jelas memiliki alasan untuk merebut kembali gelar tersebut.
Mereka mencetak rekor 100 poin di Liga Premier pada 2018 bahwa Liverpool tidak mampu menyamainya musim ini dan kembali menyisihkan tim Klopp dari perburuan gelar pada 2019.
Tim asuhan Guardiola bahkan masih berkesempatan menjuarai Liga Champions musim ini.
Saling mengalahkan
City menang tidak konsisten sepanjang musim ini. Hal itu terutama terjadi akibat lemahnya barisan pertahanan mereka sepeninggal Vincent Kompany dan Aymeric Laporte yang absen karena cedera panjang.
Gelandang Spanyol yang sudah lama memperkuat City, David Silva akan hengkang musim panas ini. Tetapi Phil Foden memberi harapan kepada Guardiola bahwa sang pengganti potensial telah hadir.
Klopp tidak menyangka kalah besar melawan City ketika dihancurkan 0-4 dalam pertandingan pertama The Reds setelah merebut gelar juara.
"Saya sangat positif terhadap tim saya namun saya tidak bisa menyangkal Manchester City memang sungguh bagus," kata Klopp, lalu menyatakan tak ada tanda-tanda Manchester City telah meredup.
Finalis Piala FA Chelsea yang finis urutan empat harus memperkuat pertahanannya dan menambal kurangnya naluri membunuh dari timnya agar bisa menyaingi Liverpool musim depan.
Dan itu sudah tampak pada tim muda Frank Lampard setelah mereka mendatangkan Timo Werner dan Hakim Ziyech.
"Chelsea memiliki pemain-pemain hebat dalam skuadnya dan ditambah sekarang dengan (pemain baru) Hakim Ziyech dan (Timo) Werner," kata Guardiola.
United yang finis posisi ketiga dengan 15 poin di belakang City, telah meningkat secara dramatis sejak mendatangkan playmaker Portugal Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon pada Januari.
Ole Gunnar Solskjaer juga bisa kian mengeksploitasi kembali trisula maut pada diri Marcus Rashford, Anthony Martial dan Mason Greenwood.
"Itulah mengapa liga ini adalah liga terbaik di dunia. Siapa pun bisa mengalahkan Anda dan setiap musim bertambah kuat saja," kata Guardiola.
"Itulah realitas Liga Premier. Kami akan memikirkan apa yang harus kami lakukan demi meningkatkan tim."