Banjarmasin (ANTARA) -
Tak disangka di lokasi ramainya para pedagang dan pembeli di lokasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Ketahanan Pangan Kanjarmasin, (UPTD) pendaratan ikan air tawar Jalan Rk Hilir, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan ini dulunya adalah lokasi yang sepi.
"Dulu tak ada kantor, tak ada listrik, dan hanya saya sendiri yang mengatur lokasi ini, pada saat UPTD ini dimulai beroperasi, tetapi sekarang Alhamdulillah fasilitas sudah lengkap dan sudah punya anak buah yang ikut mengaturnya" kata Syamsul yang bernama lengkap Syamsul Bahri Alkindi ini.
Lelaki berkumis kelahiran Banjar 11 Desember 1962 ini memang dari awal atau sepuluh tahun lalu diangkat oleh Pemkot Banjarmasin menjadi Kepala UPTD Tempat Pendaratan Ikan Air Tawar yang baru dibangun di RK Hilir tersebut.
Karena ini merintis maka banyak suka duka mengelola lokasi pendaratan ikan air tawar untuk suplai kebutuhan ikan ke seluruh Kota Banjarnmasin dan sekitarnya, kata lelaki yang suka berolahraga bulutangkis tersebut.
Menurut pejabat homuris tersebut, dulunya hanya dua buah armada kapal yang melayani pembeli tetapi setelah dikelola dengan baik maka kian rame sekarang ada sekitar 15 armada kapal yang beraktivitas di lokasi tersebut, belum lagi armada mobil dan angkutan lainnya.
Armada kapal tersebut kebanyakan datang dari Kalimantan Tengah membawa sampai dua setengah ton ikan air tawar setiap armadanya, seperti gabus, pepuyu, sepat, biawan, serta ikan sungai bakut, tauman, sanggang, adungan, lampam, kelabau dan senisnya.
Untuk haruan saja tak kurang dari enam ton sehari, kata lelaki warga Jalan Sungai Miai, Kompleks Bulakindo Blok B No 30, Antasan Kecil Timur Rt 022/002 tersebut.
Untuk haruan tersebut sebagian besar didatangkan dari Kalimantan Tengah, sebagian lagi dari Kalimantan Selatan sendiri dan Kalimantan Timur, bahkan juga ada yang datang pakai mobil dari Kalimantan Barat, tambah mantan Kepala Balai Benih Ikan tersebut.
Selain ikan air tawar juga di lokasi tepian Sungai Martapura yang dipenuhi ratusan orang setiap pagi tersebut juga ada pendaratan ikan air laut, pindahan dari Pasar Lima, sehingga suasana menjadi ramai.
Cerita suka duka Syamsul membesarkan UPTD ikan air tawar
Kamis, 16 Juli 2020 3:49 WIB