Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua DPRD Kalimantan Selatan Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah mengungkapkan, hutan di provinsinya kini sudah terbilang habis ditebang sejak puluhan tahun lalu untuk mendapatkan devisa negara, namun rakyatnya tetap miskin.
"Semestinya pada masa kejayaan kayu rakyat setempat bisa menikmati kesejahteraan dan kemakmuran, dari Sumber Daya Alam (SDA) tersebut" ujarnya di hadapan rombongan peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI yang berkunjung ke DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.
"Tapi kenyataan sebaliknya, rakyat Kalsel yang tinggal di sekitar kawasan hutan tetap miskin," lanjut alumnus Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1973 itu kepada rombongan peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI yang dipimpin Laksamana Pertama Wishnu.
Ia memperkirakan, keadaan serupa bakal terjadi seiring kegiatan usaha pertambangan batu bara yang beberapa tahun belakangan makin ramai, yaitu akan menambah kerusakan hutan serta penderitaan masyarakat setempat.
"Karena keuntungan hasil tambang tersebut lebih banyak dinikmati segelintir orang, oleh orang-orang berduit atau pengusaha, dan kebanyakan orang-orang luar Kalsel atau dari Jakarta," lanjutnya.
"Apalagi pascapenambangan tanpa diserta gerakan rekalami yang seginifikan, serta ditambah bagi hasil usaha tambang atau royalty yang kurang berkeadilan, masih sangat kecil bagi Kalsel," lanjutnya.
Sebagai contoh secara rialitas Kalsel hanya menerima sekitar 3,5 persen dari alokasi sebesar 13,5 persen. "Royalti 3,5 persen itupun kemudian dibagi-bagi habis untuk daerah penghasil dan daerah sekitar, serta untuk provinsi," ungkapnya.
"Masih kekurang adilian pemerintah pusat terhadap daerah dalam pelaksanaan pembangunan yang selama ini dirasakan Kalsel, seperti bidang infrastruktur," lanjut pensiunan perwira menengah TNI-AD tersebut.
"Persoalan tersebut pada setiap kesempatan selalu saya sampaikan kepada pemerintah pusat. Namun tampaknya mereka tetap kurang berkeadilan terhadap Kalsel," demikian Nasib Alamsyah.
Sementara itu, pimpinan rombongan peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI yang melalukan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Laksamana Pertama Wishnu menerangkan tujuan kedatangan mereka ke Kalsel untuk mendapatkan masukan dalam membuat kertas kerja.
Kertas kerja peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI kali ini dengan topik "SDA sebagai ketahanan wilayah dan nasional" dan Kalsel menjadi salah satu tujuan studi lapangan.
Peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI yang berkunjung ke Kalsel, juga terdapat orang luar negeri, yaitu dari negeri jiran Malaysia serta India, demikian Wishnu.
Hadir dalam pertemuan dengan peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI tersebut para pimpinan fraksi serta komisi di DPRD Kalsel.