Batulicin, (Antaranews Kalsel) – Pemkab Tanah Bumbu (Tanbu) merancang Mappanretasi atau Pesta Pantai Pagatan agar menjadi destinasi pariwisata budaya nasional.
Untuk memformulasikan rencana itu, Pemkab sudah melakukan beragam langkah taktis dan strategis mulai dari pembangunan sarana dan prasarana penunjang bagi pengunjung, akses jalan menuju zona wisata di Pantai Pagatan sebagai pusat pelaksanaan Mappanretasi, serta melakukan komunikasi dan koordinasi secara intens dengan Lembaga Adat Ade’ Ogi’ Pagatan selaku lembaga yang mewadahi pelestarian dan pengembangan budaya Mappanretasi.
“Langkah strategis itu akan kami lakukan secara terintegrasi dengan semua elemen yang berkepentingan terhadap pelestarian dan pengembangan pesta adat Mappanretasi sebagai asset budaya Tanah Bumbu dan nasional, sehingga kedepannya Mappanretasi ini mampu menjadi destinasi wisata budaya lokal yang masuk dalam kalender budaya nasionalâ€, sebut Rooswandi Salem Ketua Pelaksana Pesta Adat Mappanretasi tahun 2014, sehari sebelum pelaksanaan puncak pesta adat Mappanretasi, Sabtu (26/4) lalu.
Diungkapkan Andi, sapaan akrab Rooswandi Salem, saat ini pemerintah daerah melalui dinas teknis terkait tengah gencar-gencarnya melakukan terobosan guna menjadi pintu masuk agar Mappanretasi mampu menjadi bagian wisata budaya nasional yang turut dipromosikan pemerintah daerah melalui Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Setidaknya secara tekhnis ada tiga SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang saling bahu membahu dan bersinergi dalam melakukan pembenahan Pantai Pagatan sebagai lokasi pelaksanaan even budaya tersebut sebagai persiapan untuk menjadikan Pantai Pagatan dengan even budaya Mappanretasi-nya agar masuk dalam kalender budaya nasional. Tiga SKPD itu yakni Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, dan Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan.
Seperti pada pelaksanaan Mappanretasi tahun 2014 ini, agar even budaya Mappanretasi bisa berlangsung lebih meriah dan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung pada saat pelaksaan even budaya tahunan masyarakat Bugis Pagatan itu, pemerintah daerah kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Tanbu (Disporabudpar Tanbu), H.M. Thaha akan terus melakukan langkah pembenahan yang salah satunya dengan melakukan strategi rekayasa budaya dengan melibatkan semua unsur budaya yang ada di Tanbu mengingat hampir semua suku dan budaya ada di Bumi Bersujud.
Selain itu, kedepan pihaknya akan semakin menggencarkan promosi paket even budaya Mappanretasi sehingga para pengunjung bukan hanya berasal dari warga lokal dan Kalsel saja, namun juga mampu menarik minat wisatawan manca negara untuk mengunjungi Pesta Laut Mappanretasi.
“Mappanretasi merupakan budaya warga Bugis Pagatan, namun dalam kemasan kedepannya budaya-budaya lainnya juga akan kita dilibatkan seperti yang berlangsung pada pelaksanaan tahun ini. Namun begitu, dengan formulasi itu tidak akan mengurangi esensi dan kesakralan ritual budaya utamanya yaitu pesta laut Mappanretasi,†kata H.M Thaha, kemarin.
Pada tahun ini, panitia penyelenggara sudah melibatkan sejumlah suku lain dengan menampilkan budaya masing-masing, namun belum secara maksimal. Seperti adanya penampilan kesenian khas suku Banjar dan Jawa. Kedepan, dengan kemasan yang lebih disempurnakan, semua suku yang ada di Tanbu diupayakan akan turut berpartisipasi memeriahkan Mappanretasi.
“Untuk rekayasa budaya, kegiatan tambahan yang telah ditampilkan pada puncak acara Mappanretasi tahun ini adalah perang air dan bagi-bagi telur. Kedepan kita akan lebih serius lagi dalam mengonsep acaranya sehingga kemeriahan pesta laut dapat dirasakan juga oleh para pengunjung secara luas lagiâ€, katanya.
Dipaparkan Thaha, sebenarnya pesta laut Mappanretasi sudah masuk dalam kalender nasional. Hal ini dapat dilihat dari wisatawan yang hadir ada yang berasal dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan sejumlah wilayah nusantara lainnya. Hanya saja tambahnya, aset budaya Tanbu itu masih belum bisa bergaya nasional dalam hal kemasan rangkaian kegiatannya serta fasilitas yang disediakan untuk wisatawan.
Dengan keterbatasan itulah, hingga saat ini pemerintah daerah masih belum berani mendatangkan pejabat pusat dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata untuk menghadiri kegiatan Mappanretasi.
Nantinya jika formulasi Mappanretasi sudah mampu bergaya nasional dan di lokasi kegiatan telah dilengkapi fasilitas penunjang yang memenuhi standar sesuai ketentuan pemerintah pusat maka dipastikan pemerintah daerah akan mengundang pejabat dari pemerintah pusat sebagai bentuk pencanangan even budaya Mappanretasi telah siap menjadi destinasi wisata budaya unggulan Tanbu dan Kalsel. (Adv/Tanbu/ant)