Kotabaru, (Antaranews Kalsel ) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Irhami Ridjani menyatakan, semua harus mewaspadai dan bisa mencegah terjadinya "pembusukan" salah satu calon menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
"Saat ini sudah ada isu bahwa mulai ada kampanye di daerah-daerah, oleh karena itu hendaknya kita semua bisa menghindari atau mencegah agar tidak terlibat dalam pembusukan calon, atau bahkan turut serta mengirimkan pesan singkat (SMS)," pinta Bupati kepada para Kepala satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan kepala Bidang/Bagian di lingkungan Pemkab Kotabaru, Selasa.
Bupati mengimbau para pimpinan SKPD turut serta menciptakan dan menjaga suasana tetap kondusif, dan Pemilu Presiden yang akan digelar nanti terlaksana dengan lancar dan damai.
Irhami menegaskan, pembusukan atau kampanye hitam merupakan perbuatan yang tidai terpuji, dan harus dihindari oleh semua pihak.
Terpisah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotabaru, mulai melakukan tahapan-tahapan Pemilihan Umum Presiden, berupa pemutahiran pemilih.
"Tahapan Pemilihan Umum Presiden dan wakil Presiden yang tengah kami laksanakan adalah pemutahiran data dengan menginput daftar pemilih Tetap (DPT), Pemilu Legislatif dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), Pemilu Legislatif untuk dijadikan Data Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPS-HP)," kata Ketua Komisi Pemilihan umum Kotabaru M Erfan, didampingi Divisi Hukum, Akhmad Gapuri, MHum.
Selanjutnya, 1-10 Mei, penyelenggara Pemilu Presiden (Pilpres), menyusun Daftar Pemilih Sementara hasil Perbaikan, dilanjutkan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres, yang dijadwalkan 7-9 Juni.
Sebelumnya, Erfan mengemukakan, jumlah DPT Pemilu legislatif di Kotabaru sebanyak 225.482 jiwa.