Banjarmasin (ANTARA) - Sekretaris Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas berpendapat, provinsinya perlu peningkatan pengawasan atau kewaspadaan terhadap kelompok/simpatisan "Islamic State of Iraq and Suriah" (ISIS).
Pendapat atau saran wakil rakyat itu di Banjarmasin, Selasa sehubungan penyerangan dari oknum terduga kelompok/simpatisan ISIS terhadap Polsek Daha Selatan atau Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel beberapa hari lalu.
Sembari menyatakan turut prihatin dan berdukacita atas meninggal dunia anggota Polsek Nagara (sekitar 162 kilometer utara Banjarmasin) itu, anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut juga meminta aparat, baik kepolisian maupun militer setempat agar meningkatkan pengamanan.
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel yang juga membidangi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tersebut berharap, peristiwa serupa dengan Polsek Nagara atau bentuk kejahatan lain tidak akan terjadi lagi di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa.
Alumnus Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin yang bergelar sarjana hukum dan magister hukum itu juga berharap,
agar aparat keamanan atau penegak hukum segera mengantisipasi dan menindak kelompok ISIS tersebut yang terbukti muncul di Kalsel.
"Antisipasi dan penindakan terhadap gerombolan atau oknum pengganggu stabilitas daerah itu penting, untuk menjaga rasa aman dan kenyamanan warga masyarakat pada umumnya," lanjut pensiunan PNS yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa tersebut menjawab Antara Kalsel.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu juga berharap, keadaan kondusif provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota agar tetap terjaga sehingga membuat warga masyarakat setempat merasa aman dan nyaman beraktivitas.
"Untuk menjaga agar situasi dan kondisi tetap kondusif, serta warga merasa aman dan nyaman, maka semua komponen masyarakat harus saling bahu-membahu dalam menjaga keamanan serta meningkatkan kewaspadaan," demikian Suripno Sumas.
Sementara itu Kala Bidang (Kabid) Humas Polda Kalsel Muhammad Rifani menyatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penyerangan terhadap Polsek Daha Selatan HSS yaitu AR (20), warga lokal berdomisili di wilayah kecamatan tersebut, masih berstatus bujangan.
Ia mengatakan, kejadian penyerangan dini hari Senin (1/6) sekitar pukul 02.15 Wita di Polsek Daha Selatan, dan sebelumnya pelaku menyiramkan bahan bakar bensin ke mobil patroli, dan langsung membakarnya.
"Tidak berapa pelaku masuk ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek, di mana ada dua personal yang lagi melaksanakan piket, yakni Brigadir Leo Nardo Latupapua dan Brigadir Djoman Sahat Manik Raja," katanya dalam keterangan pers, kemarin (1/6).
Brigadir Leo Nardo Latupapua ini jabatannya sebagai Kanit SKPT dan yang bersangkutan sempat bergumul dengan pelaku sehingga korban mengalami luka parah dan meninggal di tempat, sementara rekan korban Brigadir Djoman Sahat Manik Raja juga mengalami luka.
Saat kejadian tersebut, sempat korban melakukan perlawanan satu lawan satu, korban dengan tangan kosong sementara dengan pelaku menggunakan senjata tajam jenis sebilah Samurai, demikian Muhammad Rifani.
Legislator : kalsel perlu peningkatan pengawasan terhadap kelompok isis
Selasa, 2 Juni 2020 6:42 WIB