Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Atlet dan pelatih asal Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang meraih medali pada Pekan Olah Raga Provinsi IX di Kabupaten Banjar, terpaksa menghutang kepada tetangganya untuk biaya hidup, karena bonus yang dijanjikan pemerintah daerah belum bisa cair.
Pelatih cabang Panjat Dinding, Hamzah Pansuri kepada Antara, Senin mengaku, ia dan sejumlah atlet yang dibinanya sangat membutuhkan bonus tersebut, karena memang tidak punya pekerjaan lain selain dari melatih olah raga ini.
"Bahkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari kami terpaksa hutang ke warung terdekat yang hingga kini sudah menumpuk sekitar Rp9 juta," ujar Hamzah.
Dia menceritakan, kondisi dirinya yang cukup memprihatinkan, karena ia bersama dua orang atlet panjat dinding terpaksa tinggal di tempat darurat ukuran 3x6 meter di bawah dinding panjat dinding Kompleks Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Jl. Perikanan.
Hal tersebut terjadi menyusul musibah kebakaran yang dialaminya hingga meludeskan rumah miliknya di Desa Dirgahayu pada awal tahun lalu.
Hamzah mengaku sudah berkali-kali menanyakan perihal kapan pencairan bonus yang dijanjikan pemerintah daerah melalui SKPD terkait seperti, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun panitia Porprov, namun hasilnya tetap nihil.
Situasi tersebut sebut Hamzah, berdampak pada terbengkalainya sejumlah event nasional yang beberapa kali digelar, sehingga tidak bisa membawa nama baik Kotabaru ke kancah nasional khususnya cabang olahraga panjat dinding ini.
Sementara Ketua Kontingen Porprov Kotabaru, H Zainal Arifin saat dikonfirmasi mengaku sangat memahami situasi yang dialami para atlet dan pelatih.
Sesuai desakan bapak bupati dan sekda pada coffe morning, Senin (6/4) minta agar bonus segera dituntaskan dan kini masih dalam proses oleh Dispora dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Dijelaskan Zainal, bonus yang harus disiapkan atas perolehan medali 34 emas, 45 perak dan 63 perunggu sebanyak Rp1,621 miliar, namun ketersediaan dana sesuai anggaran awal hanya sekitar Rp495 juta, sehingga masih kurang Rp1,127 miliar.
"Hasil koordinasi bersama pihak terkait disepakati solusi menutupi kekurangan tersebut dipinjamkan dari dana kegiatan KONI Kotabaru dan Dispora anggaran 2014 ini,� terang Zainal.
Sekarang dalam proses pengajuan Dispora kepada BPKAD atas perubahan tersebut, selanjutnya akan mengeluarkan SK kepada Dispora untuk bisa mencairkan dana tersebut.
Kemudian segera dibagikan kepada atlet dan pelatih dengan rumus pembagian untuk emas Rp15 juta, medali perak Rp6 juta dan perunggu sekitar Rp2,5 juta dan khusus cabang beregu emas ditambah Rp2 juta masing-masing atlet.
"Sesuai dengan kesepakatan hasil koordinasi bersama, dipastikan pencairan bonus tersebut pada bulan ini (April)," ujar Zainal seraya meminta agar para atlet dan pelatih sabar menunggu proses pencairan ini sedang berjalan.