Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin mengungkapkan, Produk Domestik Regional Bruto 2013 di wilayahnya naik Rp7,5 triliun dibandingkan tahun 2012.
Berdasarkan harga berlaku, PDRB Kalsel 2012 tercatat Rp75,89 triliun, naik menjadi Rp83,36 triliun pada 2013, sehingga mengalami kenaikan Rp7,5 triliun, ungkapnya dalam rapat paripurna DPRD dipimpin Ketua Dewan Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah, di Banjarmasin, Senin.
"Kenaikan PDRB tersebut karena selama 2013 semua sektor ekonomi di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota itu mengalami pertumbuhan cukup positif," lanjutnya dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Kalsel tahun anggaran 2013.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24 persen, sektor jasa-jasa 8,72 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 8,52 persen, serta sektor bangunan 8,32 persen.
Kemudian sektor pengangkutan dan komunikasi 6,85 persen, sektor listrik dan air bersih 6,03 persen, sektor industri pengolahan 4,26 persen, sektor pertanian 2,57 persen, dan terkecil sektor pertambangan dan penggalian 1,11 persen.
"Indentik dengan tahun 2012, pada 2013 sektor terseier tumbuh lebih baik dibandingkan sektor primer dan sekunder," lanjut Gubernur Kalsel dua periode itu.
Ia menambahkan, tingginya pertumbuhan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahan salah satunya ditopang oleh semakin membaiknya kinerja perbankan, yaitu bedasarkan catatan Bank Indonesia, permintaan kredit di Kalsel pada 2013 meningkat.
"Peningkatan permintaan kredit dari perbankan itu diindikasikan melalui bertambahnya nilai `Loan to Deposit Ratio` (LDR) dari 78.73 persen tahun 2012 menjadi 87,13 persen pada 2013," ungkapnya.
"Walau pada 2013 besaran `Non Performing Loan` (NPL) sedikit meningkat (dari 1,51 persen meenjadi 1,72 persen), namun dampak peningkatan LDR masih lebih dominan," lanjutnya.
Sedangkan pertumbuhan sektor konstruksi masih didorong oleh pembangunan properti serta infrastruktur, baik di Kota Banjarmasin maupun di wilayah lain seperti Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kotabaru dan Kabupaten lainnya se-Kalsel.
Sementara sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuhnya 8,52 persen pada 2013 memberikan andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Kalsel, yang ketika itu pertumbuhannya sebesar 5,18 persen.
Dari pertumbuhan ekonomi Kalsel 2013 itu, sebanyak 1,39 persen disumbang oleh sektor perdagangan, kotel dan restoran, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian hanya menyumbang besaran pertumbuhan ekonomi sebesar 0,24 persen.
"Sumbangan besaran pertumbuhan ekonomi Kalsel dari sektor pertambangan dan penggalian lebih rendah dari sektor-sektor besar lainnya, seperti pertanian ataupun industri pengolahan," demikian Rudy Ariffin.
Rapat paripurna tersebut selain dihadiri Wakil Ketua DPRD Kalsel Fathurrahman, juga unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah tingkat provinsi setempat, serta Rektor IAIN Antasari Banjarmasin, Prof Dr HA Fauzi Asri.
PDRB Kalsel Naik Rp7,5 Triliun
Senin, 24 Maret 2014 16:54 WIB